SIDRAP. MNC — Eceng gondok yang selama ini kerap menjadi gulma pengganggu, kini mulai dilirik masyarakat, khususnya ibu-ibu.
Bagaimana tidak, tumbuhan air dengan nama latin “Eichhornia crassipes” ini disulap menjadi produk kerajinan , seperti keranjang, tas hingga sandal yang cantik.
Pada gelaran STQH XXXII tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupaten Sidenreng Rappang, kerajinan berbahan utama eceng gondok ini dipajang di sebuah stan tersendiri.
Tak pelak, kerajinan dari eceng gondok itu menjadi incaran pengunjung dari dalam maupun dari luar Bumi Nene Mallomo.
Kadis Perdagagan dan Perindustrian Sidrap, Ahmad Dollah mengatakan, eceng gondok yang dianggap sebagai gulma pengganggu, ternyata bisa dijadikan produk memiliki nilai jual.
“Yang dipajang hari ini adalah hasil praktek dari tujuh desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang,” katanya.
Ahmad mengatakan, momentum STQH XXXII ini sangat tepat untuk memperkenalkan produk eceng gondok kepada peserta dan pengunjung.
“Ke depannya juga semua produk kerajinan ini akan dipajang di gerai Dekranasda Sidrap,” tambahnya.
Ahmad juga menyampaikan, Bupati Sidrap, Dollah Mando mengajak semua instansi, mulai dari SKPD hingga sekolah-sekolah bisa membeli produk-produk kerajinan lokal Sidrap.
“Harapan Bapak Bupati itu untuk memicu semangat para pengrajin untuk terus berkreasi dan berinovasi,” tandasnya.
Selain produk kerajinan, stan disperindag juga memasarkan produk makanan olahan khas sidrap di antaranya, “loka-loka” dan keripik daun kelor. DP