SIDRAP, MNC –– Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sidrap bekerja sama dengan UPTD Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak (PTHPT) Disnakkan Provinsi Sulsel, melakukan pengaplikasian transfer embrio (TE) pada ternak sapi di Kabupaten Sidrap, Selasa (22/9/2020).
Kegiatan dilaksanakan di beberapa lokasi, di antaranya Desa Kulo Kecamatan Kulo, Kelurahan Arawa Kecamatan Watang Pulu, dan Kelurahan Benteng Kecamatan Baranti.
Kegiatan dihadiri Kadisnakkan Sidrap, Samuel Kaba, Kabid Peternakan Sidrap, Amiruddin, serta Tim UPTD PTHPT Disnakkan Sulsel dipimpin Zet Pasino yang juga merupakan Tim Ahli Transfer Embrio.
Kegiatan melibatkan sejumlah peternak, penyuluh peternakan dan mahasiswa yang tengah melaksanakan praktek lapangan.
Zet Pasino mengatakan, transfer embrio merupakan suatu teknologi reproduksi di mana embrio di tanamkan pada sapi-sapi indukan.
“Embrio dipilih dari jantan dan betina terpilih. Embrio ditanamkan pada resipien pada hari ketujuh setelah birahi, menitip hidup dan numpang tumbuh pada indukannya. Tujuannya agar kualitas genetik atau kualitas ternak lebih bagus,” paparnya.
Sementara Kadisnakkan Sidrap, Samuel Kaba menerangkan, sebelum tranfer embrio, di Kabupaten Sidrap telah familier dengan inseminasi buatan (IB).
“Perbedaannya, kalau transfer embrio, embrio sudah jadi di luar baru disemprotkan ke rahim indukan. Sementara untuk IB sperma yang disemprotkan,” ulas Samuel.
Dikatakannya, dengan transfer embrio dapat melahirkan bayi kembar sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kualitas ternak sapi.
Di kesempatan yang sama, Kabid Peternakan Sidrap, Amiruddin menjelaskan embrio berasal dari Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang yang diserahkan ke UPTD Disnakkan Provinsi Sulsel.
“Umur embrio yang ditanam 14 hari, dititip ke sapi betina yang birahi sampai 7 hari ada yang IB ada yang tidak,” tutupnya. ARYADA