SINJAI, MNC – Hadirnya corona virus (covid-19) di tengah peradaban manusia, sangat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan. Utamanya dari segi pemerintahan mulai pusat, kabupaten kota hingga ke pelosok desa.
Anjloknya perputaran roda perekonomian, hingga polemik dan pertanyaan kapan berakhirnya bencana non alam (covid-19 red), menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat luas.
Sinergitas pemerintah nyata kompak dan berkomitmen secara efisien dan objektif, bahu membahu membangun persatuan dan kesatuan. Untuk memerangi pencegahan dan penanggulangan bencana non alam covid-19.
Bagi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Sinjai, Drs.Yuhadi Samad, M.Si. Saat ditemui Merposnews.com seputar penanganan percepatan pencegahan dan penyebaran covid-19, pada Senin 13 Juli 2020.
“Pihaknya melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya pencegahan, penanganan dan koordinasi,” lontarnya.
Untuk kegiatan pencegahan sudah berlangsung 3 bulan lalu. Dengan kegiatan mendirikan Posko covid-19 di setiap wilayah desa, edukasi dan imbauan kepada masyarakat, imbuhnya.
Sementara untuk penanganan sesuai aturan Permendes, wilayah Desa tanggap covid-19. Beberapa kebijakan turut diberlakukan,” Agar perputaran ekonomi masyarakat tidak lumpuh, kiatnya Yuhadi Samad.
Seperti kegiatan pembangunan infrastruktur Desa, dengan sistem swakelola. Dengan melibatkan semua unsur masyarakat, sistem padat karya tunai, dengan pembayaran upah kerja setiap hari, tandasnya.
Sedangkan untuk kegiatan non fisik bangunan. Upaya pemulihan ekonomi di salurkan melalui program Bantuan Langsung Tunai – Dana Desa (BLT – DD) sesuai aturan, dan melalui hasil pendataan langsung di lapangan.
Serta verifikasi dan validasi data, dengan melibatkan pihak kecamatan, keamanan dan tokoh masyarakat.
Hingga tahap penyaluran, secara terukur dan tepat sasaran, ujar Kadis PMD.
Dalam pengelolaan dan penyaluran BLT – DD, mengacu pada konteks non ganda bagi calon penerima. Tidak masuk dalam daftar penerima BST, PKH, BPNT dan BST perluasan.
Juga diterapkan pelaporan evaluasi data identitas bagi warga pendatang dari luar Kabupaten. Selain melakukan pendataan, juga koordinasi ke pihak Kecamatan dan tenaga Kesehatan. Serta melakukan pembatasan aktivitas atau imbauan untuk melakukan isolasi mandiri di tempat yang sudah disiapkan.
Lanjut Yuhadi Samad, menjelaskan secara visual pihaknya terus berjibaku. Untuk penanganan percepatan pencegahan penyebaran covid-19, sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Sehubungan dengan pemulihan ekonomi masyarakat, semua wilayah termasuk wilayah Desa dalam waktu dekat ini. Akan menggelontorkan BLT – DD tahap kedua, dengan Rp 300.000/Kepala Keluarga. (Tiga kali penyaluran/Rp 900.000/KK).
Sedangkan untuk tahap pertama sebesar Rp 600.000/KK, sudah dikabarkan rampung dengan (Tiga kali penyaluran/Rp 1800.000/KK)
Semoga teman teman Pemerintah Desa, dapat bekerja sama maksimal dengan menerapkan protokol kesehatan. Dan imbauan serta edukasi new normal, agar wabah covid-19 cepat berlalu, harap Kadis PMD.
(SUPRIADI BURAERAH/MERPOS)