PAREPARE, MERPOS – Pj Wali Kota Parepare, Akbar Ali mengunjungi pasien anak gizi buruk di RS Hasri Ainun Habibie. Ia berkunjung bersama dengan sejumlah jajaran dan dinas terkait penanganan gizi buruk, Senin (8/1/2024).
Akbar menyapa pasien anak perempuan yang berusia 10 tahun itu. Dirinya memberi semangat dan mengedukasi orangtua pasien. Akbar juga memberi asupan gizi berupa telur, susu dan beras untuk pasien.
Dia mengungkapkan pasien itu tidak tumbuh seperti biasanya. Akbar menjelaskan pasien anak itu masuk RS dengan berat cuma 10 kilo. Namun setelah beberapa hari perawatan, berat badannya mulai naik.
“Jadi kami mengunjungi seorang anak usia 10 tahun tumbuh dan berkembang tidak sesuai biasanya. Beratnya hanya 10 kilo. Tetapi Alhamdulillah dengan penanganan yang sudah dilakukan oleh RS Ainun, dengan gizi yang diberikan, beratnya sudah naik sekitar 3 kilo,” ungkap dia.
“Kemudian genggamannya yang tadinya lemah, sekarang sudah sedikit kuat artinya ada perubahan,” jelasnya.
Akbar meminta agar seluruh tenaga kesehatan di RS Hasri Ainun Habibie memberi perhatian khusus kepada pasien tersebut. Dirinya berharap penanganan lebih lanjut bisa memberikan tambahan kesehatan anak tersebut untuk bisa sedikit pulih.
“Ini merupakan salah satu prioritas, semua pasien kan prioritas. Tapi ini kan sifatnya kekhususan gizi buruk, jadi ada penanganan khusus dari rumah sakit,” pungkasnya.
Wakil Direktur Bidang Pelayanan RS Hasri Ainun Habibie, dr Linda Iriani mengungkapkan pasien itu bukan hanya kurang gizi saja. Tetapi, kata dia, juga ada penyakit penyertanya.
“Justru penyakit penyertanya ini yang sangat berkontribusi dalam distribusi makanan. Oleh karena itu, untuk sekarang ini yang penting keadaannya sudah stabil pasiennya. Tinggal diintervensi gizinya,” jelas dia.
Linda mengatakan pasien tersebut memang masuk dengan Hb 2. Setelah diberi dua kantong darah, Hb-nya sudah naik. “Kemarin sudah masuk tiga kantong darah, dicek kembali sudah naik lima. Sudah ada permintaan lagi dua kantong (darah) lagi,” kata dia.
Pasien anak itu, kata Linda, perlu diberi asupan gizi secara berkelanjutan. Meski pasien sudah pulang ke rumah. “Dokter gizi juga bilang walaupun mungkin sudah diberikan gizi yang baik, tapi karena kondisinya tidak memungkinkan, jadi memang harus kontinyu,” tandasnya. (*)