JAKARTA, MNC – Laga ke-2 PSM melawan Madura United (MU), hasilnya, masih sama dengan laga perdana ketika melawan Arema FC, sebelumnya. Skor 1 – 1 dan meraih 1 poin. Ini bukan awal yang jelek, namun tim kebanggaan masyarakat Sulsel ini dinilai belum ‘runcing” tajinya. Debut PSM kontra MU-nya Indonesia ini berlangsung di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, Minggu, (12/9/2021), malam. Yang menonjol, Ilham Udin Armaiyn. Penyerang sayap PSM tersebut, bisa disebut mencatatkan rekor pembuka yang patut diapresiasi.
Rekornya, dalam dua laga awal, Ilham Udin selalu mencetak gol. Seterusnya, dua gol itu menghantar PSM selalu meraih poin sekaligus menyelamatkan PSM dari kekalahan. Tentu saja, hasil awal PSM itu adalah buah kerjasama, perjuangan dan kerja keras semua pemain yang diarsiteki pelatih PSM, Milomir Seslija. Secara sederhana bisa dikatakan, hasil awal yang diperlihatkan PSM tidak jelek, tapi juga tidak memuaskan.
Selintas di laga ke-2 ini, penampilan Laskar Pinisi, julukan terbaru yang diuber media, di babak pertama PSM tampil lebih baik, semua lini juga berfungsi. Trio benteng pertahanan PSM, Erwin Gutawa, Abdul Rachman dan Zulkifli Syukur tak mampu ditembus oleh Slamet Nurcahya dkk. Termasuk, Saiful Syamsuddin, penjaga gawang yang dikenal dengan gaya spiderman-nya menerkam bola, juga tampil baik menyelamatkan gawang PSM sehingga tak kebobolan di babak pertama.
Pemain Masih Proses Adaptasi
Kapten PSM, Wijan Pluim dibantu Rasyid Bakri, dan M Arfan relatif bisa mengendalikan lapangan tengah. Bahkan Pluim bisa leluasa hingga ke pinggir lapangan dan sesekali ke area depan gawang MU untuk mendukung penyerang. Tandemnya Anco Jansen, yang jadi target man lawan, justru dipercaya Pluim sebagai spesial eksekutor bola mati. Tendangan Anco Jansen memang cukup berkelas tapi belum bisa menjebol gawang MU.
Nuryadin, S. Sos, ASN Pemkab Sidrap simpatisan PSM (kiri), bersama dengan seorang temannya. (Foto: Istimewa).
Akhirnya, Pluim yang mendapatkan bola di rusuk kanan PSM, menggulir bola dengan cekatan di sisi lapangan, mengecoh pemain MU dan lolos memberikan umpan terukur, silang mendatar ke mulut gawang MU. Ilham Udin Armaiyn yang berhadapan dengan pertahanan MU yang rapat dengan lincah dapat menepis bola umpan menyusur tanah dari Pluim dan mènjebol gawang MU yang dikawal Mohammad Ridho pada menit ke 36. Gol cantik Ilham Udin – pemain yang lama menjadi tandem Evan Dimas di Timnas itu – merubah skor menjadi 1 – 0 untuk keunggulan PSM yang bertahan hingga turun minum.
Yang mengejutkan kemudian, di awal babak kedua, ketika terjadi kemelut di depan gawang PSM, Rafael Silva, penyerang asing MU yang menerima umpan dari Kim Jung Sun, langsung menyundul dengan kepala dan tak dapat diantisipasi kiper PSM, Saiful Syamssuddin pada menit ke-51, dan skor menjadi imbang, 1 – 1. Bahkan, MU justru banyak menekan dan sering merepotkan pertahanan PSM. Kemudian PSM hanya bisa sesekali melakukan serangan balik. Untunglah PSM dengan karakter melekatnya pantang menyerah, sehingga skor seri 1 – 1 tetap bertahan hingga pluit panjang.
Anco Jansen, pemain andalan PSM asal Belanda yang menjadi tandem Wijan Pluim, belum bisa menciptakan gol hingga laga ke-2. Padahal dalam laga ujicoba Anco Jansen begitu piawai mencetak gol. Analis, Dr Abdullah Sinring yang dimintai pendapatnya usai laga PSM vs MU mengatakan, ada beberapa faktor berpengaruh. Antaralain, urainya, atmosfir ujicoba sangat beda dengan atmosfir pertandingan. “Pada laga ujicoba lebih bersifat peragaan skill atau panggung pertunjukan. Suasana psikologis pemain normal dan ia bisa bermain lepas,” ujar psikolog tersebut ketika dihubungi di Makassar, Senin, (13/9/2021).
Pada suasana kompetisi, lanjutmya, faktor emosional kadang berfluktuasi (labil), Kondisi tersebut turut mempengaruhi skill pemain. Pak Dullah, sapaannya, akademisi dari UNM itu juga mengkritisi bahwa biasanya di awal-awal kompetisi masih proses adaptasi terhadap intenal tim maupun eksternal. “Keserasian tandem juga berpengaruh. Biasanya pelatih melakukan eksperimen tandem yang terkadang memicu terjadinya blunder,” tuturnya kritis.
Simpatisan PSM, Nuryadin, S. Sos, seorang ASN Pemkab Sidrap yang juga dimintai pendalatnya, usai menyaksikan siaran langsung PSM vs MU, terkesan belum puas dengan penampilan PSM. “Tabe, Pak, benang merah pertandingan semalam, PSM beruntung dapat hasil seri,” tegasnya. Artinya, lanjut dia, kalau mau obyektif, Madura United lebih layak menang. “Semoga di pertandingan berikutnya, PSM tampil lebih baik. Ewako PSM! Demkian suara dukungannya menyemangati kubu PSM.
Sebagai jadwal lanjutan, 4 pertandingan, PSM Makassar berturut-turut akan berhadapan dengan Persebaya Surabaya, Sabtu, (18/9/2021), Persik Kediri, Kamis, (23/9/2021), Barito Putra, Senin, (27/9/2021) dan Persib Bandung, Sabtu, (2/10/2021). (ABDUL).
Dr. Abdullah Sinring, M Pd, akademisi dari UNM yang juga analis sepak bola. (Foto: Dok. MNC).