THAILAND, MNC – Kubu Timnas Indonesia, bahkan masyarakat Indonesia utamanya pencinta bola, amat berbangga atas keberhasilan Timnas menumbangkan Timnas Chinese Taipei (Taiwan) dengan skor telak, 3 – 0, tanpa gol balasan. Dengan kemenangan ini berarti, Indonesia menang agregat, 5 – 1 setelah di leg 1 sebelumnya menang dengan skor, 2 – 1.
Atas kemenangan ini Indonesia berhasil lolos ke Kualifikasi Piala Asia atau AFC Cup 2023 yang akan berlangsung di China, bulan Juni – Juli 2023 mendatang. Greget Timnas itu merupakan satu langkah maju Timnas senior di kancah sepak bola internasional.
Me-revieu laga leg 2 babak playoff Kualifikasi Piala Asia 2023 yang berlangsung di Chang Arena, Buriram, Thailand, (11/10/2021), dapat dipetik makna yang berarti. Kesuksesan 2 laga itu baru langkah awal dan belum bisa jadi tolok ukur kemajuan pesat, sebab akan teruji lagi di laga dengan lawan lebih kuat di babak kualifikasi. Namun demikiam, terobosan Shin Tae-yong (STy) untuk merekrut lebih banyak pemain muda menunjukkan trend positif yang patut diapresiasi.
Kita lihat saja, Timnas konsisten melakukan instruksi pelatih agar lebih berani dan percaya diri, dapat dibuktikan. Pertahanan Taiwan terus diserbu. Hasilnya, bermula ketika Egy Maulana Vikri menerima bola dari Ricky Kambuaya di depan sudut kiri area finalty Taiwan. Egy, sapaan singkatnya, kelihatannya tak ingin menendang langsung bola karena masih relatif jauh atau sekira 30-an meter dari gawang.
Begitu dia menendang bola dengan arah silang melengkung, Dedik Setiawan asal Arema FC berusaha menepis bola dengan sundulan kepalanya, namun tak terjangkau. Tendangan Egy Maulana Vikri yang sebenarnya tak begitu kencang tapi arahnya tepat, bersarang di gawang Taiwan dan tak dapat diantisipasi oleh penjaga gawang Taiwan, Shin Shin-An.
Skor, 1 – 0 untuk Indonesia pada menit ke-27 yang bertahan hingga jedah babak pertama.
Di babak kedua, pasukan Garuda terus menggempur pertahanan Taiwan. Dan hanya sekira 10-an menit kick off babak kedua, terjadi kemelut di depan gawang Taiwan. Ricky Kambuaya, pilar timnas asal Persebaya yang dikenal agresif berhasil mencuri bola dan menaklukkan kiper Taiwan pada menit ke-54. Indonesia menjadi unggul, 2 – 0.
Rangking FIFA Timnas Merangkak Naik
Ketum PSSI, Mochamad Iriawan (Foto: Dok PSSI).
Timnas Taiwan mencoba menyerang terbuka, dan beberapa kali mendekat ke area finalty Indonesia, namun selalu dimentahkan oleh Evan Dimas dengan dkk sehingga penjaga gawang Muhammad Riyandi, clean sheet. Satu kesempatan terlihat Pelatih Indonesia, STy terlibat perbincangan singkat di pinggir lapangan dengan Egy Maulana, pemain yang kini memperkuat FK Sineca, Slovakia.
Sesaat kemudian, tepatnya, menit ke-74, Egy Maulana, bahkan Kapten Timnas, Evan Dimas, keduanya ditarik keluar. Digantikan oleh Ramai Rumakiek dan Witan Sulaeman. Sedangkan ban kapten diserahkan ke Asnawi Mangkualam, pemain petarung yang kini merumput di Ansan Greeners Korsel. Pratama Arham dan Rachmat Irianto yang sempat bersitegang dengan pemain-pemain Taiwan, tak berlanjut dan bisa ditenangkan oleh Asnawi Mangku Alam, selaku kapten pengganti.
Serangan Timnas tidak kendor, apalagi dengan adanya amunisi baru yang masih segar dan juga pilar utama timnas, Ramai dan Witan. Namun, hingga waktu normal
menit ke-90, skor tetap bertahan, 2 – 0. Memasuki 3 menit, additional time, timnas tak mau kecolongan lagi seperti di leg 1, kemasukan di akhir laga.
Malahan, justru sebaliknya, Witan Sulaeman, pemain yang kini merumput di club Lechia Gdansk, Polandia memperlihatkan skilnya yang meningkat. Ketika menerima bola dari I Kadek Agung di depan sudut kiri area finalty Taiwan, ia bergerak cepat menggulir bola sendirian kemudian menerobos pertahanan Taiwan dan menciptakan gol pamungkas pada menit ke-92 lewat
atau 90 plus tiga. Skor menjadi 3 – 0 untuk keunggulan timnas hingga berakhir laga.
Menganalisa sekilas statistik pertandingan, dapat disimpulkan, Timnas Indonesia jauh mengungguli Taiwan. Baik dari segi penguasaan bola, akurasi passing dan yang lainnya. Tercatat, laga leg 2 antar Indonesia : Taiwan, komparasinya, ball posession (70 % : 30 %), shots on target (10 : 0 ), shots off target (5 : 3), passing (551 : 290), passing akurat (84 % : 70 %), tackles (15 : 10), fouls (12 : 8) dan corner kick (3 : 2). Statistik dikutip dari lapangbola.com.
Terakhir, langkah maju yang bisa diukir dari laga menentukan itu, rangking FIFA Timnas Indonesia merangkak naik. Seperti dikutip dari Bola.com, sebelum laga leg 1 peringkat Tim Indonesia 175. Menang di leg 1
poinnya bertambah, 14,62 sehingga naik 6 peringkat menjadi rangking 169 (ingat, angka rendah peringkat lebih tinggi). Menang di leg 2, poinnya bertambah lagi 13,39 dan naik lagi 4 digit menjadi rangking 165. Dalam hal ini, pasca 2 laga playoff Kualifikasi Piala Asia 2023, total kenaikan 10 peringkat atau dari rangking 175 naik menjadi rangking 165 dunia.
Usai laga, Egy Maulana Vikri berkomentar. “Alhamdulillah kami bersyukur dan senang dapat lolos ke Kualifikasi Piala Asia 2023. Dari seluruh pemain kami telah bekerja keras bersama dan mendapatkan kemenangan dua kali melawan Taiwan. Ke depannyan
kami ingin lebih dan ini adalah langkah awal bagi kami, ” kata Egy Maulana Vikri dikutip dari situs resmi PSSI. Egy juga menyampaikan terima kasih kepada pencinta pendukung Timnas Indonesia yang telah memberikan doa dan dukungannya.
Sementara Ketum PSSI Mochamad Iriawan juga menyampaikan apresiasinya kepada para pemain . “Terima kasih kepada pemain yang sudah berjuang keras dan tampil baik,” ujarnya. Iwan Bule, sapaan Ketum PSSI itu, berpesan agar pemain tidak cepat puas sekedar lolos ke kualifikasi. Apalagi di babak tersebut sudah menunggu tim-tim kuat yang patut diwaspadai. Ketum PSSI juga mendukung program STy untuk meningkatkan prestasi skuat Garuda ke depan. (ABDUL).
Dari kiri, Asnawi Mangkualam Bahar didaulat jadi kapten tim, pelapis Evan Dimas, Egy Maulana Fikri mulai bikin gol (Foto: Instagram/@PSSI).