SIDRAP sebagai sumber pangan memiliki potensi dan kekuatan besar. Karena itu, Jakarta sebagai pengelola dan stabilisasi pemerintahan harus menjaga Kabupaten Sidrap. Karena, ketika Sidrap gagal panen, maka pasti berpengaruh kepada perberasan nasional. Pasti akan berpengaruh kepada lumbung atau ketersediaan pangan, terutama beras dan gabah di Indonesia.
Demikian dikatakan Pengamat Ekonomi Nasional, Dr. Syahrir Muhammad saat ditemui di Rumah Makan La Bugis, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Majelling, Kecamatan Maritengngae, Sidrap, Sulawesi Selatan, Sabtu petang, 28 Oktober 2023.
Menurutnya, seluruh sistem pangan yang baik harus diletakkan di Sidrap sebagai pilot project. “Sidrap ini, sejak jaman Belanda sampai sekarang ini memiliki fungsional yang sangat tinggi. Adalah sebagai stabilitas pangan di seluruh nusantara. Bahkan dulu itu, sampai ke Taiwan, Kamboja, Siam pada umumnya. Sidrap memiliki fungsi besar dalam posisi mencerdaskan masyarakat dan bangsa,” jelas Syahrir.
Dalam sebuah materi dengan judul ‘Borobudur Ekonomi Teori versus Ekonomi Kasino’ yang dia presentasekan di acara Tudang Sipulung di Kampung Arnum Sidrap, ada yang sangat luar biasa.
“Dari teori Borobudur Ekonomi itu yang kami presentasekan adalah ketika membangun tanpa utang (no dept). Tumbuh tanpa utang. Kemudian, di casino ekonomic, tumbuh dengan utang. Please you choise, silakan memilih di antara duanya,” imbuh pribumi Sidrap, kelahiran Kelurahan Lawawoi, Kecamatan Watangpulu ini.
Ternyata, sambung dia, selama ini yang terbaik adalah tumbuh tanpa utang. “Sekarang pilihannya atau pertanyaan yang mengemuka, apakah Sidrap ini tumbuh tanpa utang?” ujar Syahrir.
Seluruh ahli dalam arti visial cendekiawan, akademisi, menyatakan bahwa kalau daerah itu lumbung pangan atau penghasil pangan, bisa tumbuh tanpa utang. “Kalau misalnya, misalnya ini, Sidrap tumbuh dengan banyak utang, berarti dia mengabaikan tradisi sosialnya, pertumbuhannya itu sebagai penghasil atau sebagai lumbung pangan nasional. Karena sebaiknya itu, sebagai lumbung pangan nasional Sidrap tumbuh tanpa utang,” jelasnya.
Ketika ditanya bagaimana melihat Sidrap ke depan, Syahrir mengantakan, sekarang kita hidup di dalam new orde. Hidup di jaman yang penuh dengan percepatan dan kecepatan. “Sidrap ini kalau dilihat dari posisi akedemiknya, Sidrap ini banyak melahirkan orang cerdas (pintar). Tradisi ini mesti dipertahankan, karena untuk menjawab seluruh tantangan zaman. Percepatan pembangunan, percepatan pertumbuhan, percepatan ekonomi, percepatan segala macam itu. Maka industri otak itu penting. Sidrap punya potensi untuk itu. Sidrap punya kekuatan besar melahirkan, menumbuhkan para generasi cerdas untuk menjawab tadi the new orde. Industri otak,” ungkapnya.
Hal tersebut, kata dia, yang perlu dilakukan untuk mengembangkan dan menumbuhkan Sidrap ke depan. “Tumbuh semuanya dia tumbuh. Bukan hanya dia tumbuh ekonominya, tapi dia tumbuh kesejahteraannya. Itu yang penting. Ketika dia tumbuh ekonominya, maka tumbuh kesejahteraannya. Kalau misalnhya dalam posisi saya melihat sebagai pengamat ekonomi, dia tumbuh ekonominya tapi utangnya juga tumbuh, maka itu akan terjadi the big problem. Masalah besar yang akan dihadapi oleh Pemerintahan Kabupaten Sidrap, baik hari ini maupun nanti yang akan dating,” kilahnya.
Solusinya adalah, sebut dia, Sidrap harus dikebut menjadi daerah penghasil manusia cerdas. “Sidrap harus dibuat menjadi produk manusia pintar. Inilah kemudian yang terjamah yang menjamah seluruh pelosok nusantara, yang terpakai di seluruh pelosok nusantara lalu kemudian terpakai isi kepalanya di seluruh dunia (on the word). Dan itu yang terjadi untuk negara-negara maju,” kata Syahrir.
Negara-negara maju ini sekarang di position the new order ini sudah bersatu dunia. “Kita hidup di Sidrap dengan memiliki handphone, lalu kemudian jaringan sosial media, lalu kemudian e-mail maka terhubung dengan dunia. Maka orang Sidrap itu bisa bekerja di Hotel Aston yang ada di London, Inggris. Bisa bekerja di perusahaan yang ada di Jerman. Bisa bekerja di perusahaan yang ada di Prancis. Lalu kemudian bisa bekerja di perusahaan yang ada di Italia atau yang dekat-dekat dengan Singapura atau Asian ini. Tapi satu cuma satu, harus cerdas,” pinta Syahrir.
Dan, sambungnya, Sidrap bisa memberi dorongan untuk itu. “Kalau saya berbicara Sidrap itu all item. Ada pemerintahannya, ada cendekiawannya, ada akademisinya. Terus kemudian ada supporting yang begitu tinggi dari seluruh masyarakat Kabupaten Sidrap. Intinya adalah Sidrap ke depan adalah Sidrap yang punya generasi yang cerdas,” pungkas Syahrir. DP