PENAJAM PASER UTARA, MNC – Pembangunan Ibukota negara yang baru di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kini tengah berproses. Ibu Kota Negara (IKN) yang baru tersebut telah ditetapkan, namanya Nusantara dengan lokasi pilihan Kabupaten Penajam Paser Utara Kaltim.
Sekilas, diperoleh data Penajam Paser Utara merupakan kabupaten/kota yang dikenal sebagai daerah potensial yang nyaman dan secara alamiah punya panorama alam yang asri. Oleh karena itu, selama ini daerah tersebut menjadi salah satu daerah kunjungan wisata di Borneo (nama klasik Pulau Kalimantan).
Kabupaten Penajam Paser Utara luas wilayahnya lebih-kurang 3, 333 kilometer persegi. Terdiri atas 4 kecamatan yang terbagi menjadi 30 kelurahan dan 24 desa.
Daerah ini dikenal memiliki destinasi wisata seperti Taman Bunga Rozeline, Air Terjun Tembines, Kawasan Gunung Parung, kawasan hutan berupa Eko Wisata Education Forest dan yang lainnya. Demikian data dan informasi dari berbagai sumber yang dihimpun MERPOSnews.com, Senin, (6/2/2022).
Seperti apa progres dari proses pembangunannya, bagaimana mewaspadai permasalahan yang bisa mengganggu tahap proses pembangunannya? Berikut, gambaran Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kementerian terkait, telah meninjau langsung lokasi pembangunan Ibu Kota Negara tersebut.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung perkembangan proses pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, belum lama ini.
Dari keterangan tertulis ke media, Kapolri menuturkan, kunjungan dirinya ke lokasi itu bersama dengang pihak Kementerian terkait dan Forkopimda Kaltim serta pejabat utama Mabes Polri ini. Maksud kunjungan untuk memastikan perkembangan pembangunan IKN apakah telah berjalan sesuai tahapan yang direncanakan.
“Tentunya kita ingin tahu secara langsung kondisi di lapangan terkait dengan penjadwalan yang ada, apakah di dalam pelaksanaannya masih ada kendala atau tidak,” kata Sigit, sapaan singkat Kapolri.
Seorang traveller kibarkan bendera di puncak tertinggi Pegunungan Parung di Penajam Paser Utara (Foto: Istimewa).
Antisipasi Gangguan Proses
Selain proses pembangunan, Sigit menekankan, kunjungannya juga untuk melihat dan mendengar serta memberikan arahan. Dalam hal ini arahan untuk mengantisipasi segala bentuk gangguan ataupun permasalahan yang dapat mengganggu progres dari pembangunan tersebut.
“Kita ingin tahu kondisi di lapangan dan kemudian kita bisa ikut membantu progres pembangunan agar bisa berjalan sesuai tahapan,” ujar Sigit.
Sebagaimana diketahui, lanjut Sigit, UU IKN telah ditetapkan. Untuk itu, ia meminta semua stakeholder untuk memastikan perkembangan pembangunan ibu kota negara segera dilaksanakan dan semuanya bisa berjalan dengan aman dan lancar.
Dari beberapa diskusi saat kunjungan kali ini, Sigit mengungkapkan memang ada sedikit permasalahan dalam pembangunan IKN. Namun, semua dilakukan melalui jalur musyawarah maupun proses yang sudah disiapkan.
“Sehingga secara umum untuk progres pembangunan IKN tak ada kendala yang berarti,” ucap Sigit.
Lebih lanjut, mantan Kapolda Banten ini mengatakan, IKN ke depan bukan hanya sekedar membangun suatu Ibu Kota baru, tapi bagaimana ke depan Pemerintah menyiapkan kebutuhan untuk seluruh masyarakat.
Ia pun menjelaskan, dengan adanya pembangunan ibu kota baru dengan nama nusantara ini, maka pemerataan pembangunan dan ekonomi akan terjadi dan kemudian juga beban yang selama ini terjadi di Ibu Kota Jakarta bisa terbagi.
“Kita lihat konsepnya Ibu Kota yang dibangun memiliki konsep ‘smart forest” dan itu sejalan dengan apa yang menjadi kesepakatan internasional dimana yang menjadi rencana pembangunan ibu kota nanti memiliki visi yang ramah lingkungan dan menjadi harapan, bisa menjadi kebanggaan kita semua,” papar Sigit.
Belajar dari keberhasilan negara lain yang memindahkan ibu kota negara, mantan Kadiv Propam Polri ini berharap I KN yang baru ini bisa menjadi Ibu Kota Negara terbaik di dunia.
“Kita lihat di beberapa negara dengan memindahkan ibu kotanya sehingga menjadi ibu kota terbaik di dunia dan kita harap IKN menjawab tantangan itu. Selain itu terjadi pemerataan pembangunan, ekonomi, menjadi kota ramah lingkungan dan dikenal dunia,” tutup Sigit. (Berbagai sumber/Nina, Humas Polda Sulsel/ABDUL/MNC).
Taman Bunga Rozeline Penajam Paser Utara (Foto: Dok. detik.com)