SANGATTA, MNC – Ratusan Karyawan PT.Sabhara Rawi Sentosa Kudung Estate di Desa Ujuk Ayak, Kecamatan Telen, Kabupaten Kutai-Timur. Mengeluhkan gaji mereka selalu dipotong atau Proporsi oleh pihak Manager Perusahaan.
Para oknum pejabat PT.Sabhara Rawi Sentosa tersebut menarget pekerjaan karyawan, Apabila karyawan tidak mampu menyelesaikan target kerja yang sudah ditentukan oleh pihak perusahaan maka gaji mereka akan dipotong atau Proporsi.
Salah satu karyawan saat dikomfirmasi awak media menyampaikan kekesalanya terhadap pihak perusahaan kenapa gaji dipotong padahal kami sudah bekerja lho,
“Benar pak, gaji kami selalu dipotong oleh pihak oknum pejabat perusahaan PT.SRS ini, Padahal ini gaji harian lho, Bahkan gaji kami dipotong sampai 1 jutaan perbulan, Kami dipekerjakan ditarget tidak sesuai kemampuan, Kami sudah berusaha agar target bisa tercapai tapi nyatanya gak bisa juga pak, terlalu luas target yang ditentukan oleh pihak perusahaan pak.” Kata Karyawan yang tak mau identitasnya dipublikasikan dimedia
Lanjut kata karyawan yang sudah resign dari perusahaan ini, Peraturan ini sudah lama sejak tahun 2020 diberlakukan, Bayangkan sudah ratusan sampai milyaran gaji karyawan dipotong, Perusahaan sawit lain aja nggak ada seperti itu aturanya, Kami memohon dengan sangat kepada pihak Aparat Hukum setempat agar menyelidiki kebenarannya, Apa benar Pihak PT.SRS dikantor pusat Jakarta benar menarget pekerjaan karyawan dan gaji kami apa betul seperti itu digaji oleh kantor pusat Jakarta, Jangan sampai hanya siasat mereka aja untuk menggelapkan gaji para karyawan melalui Proporsi.” Harapnya. Rabu, (22/11/2023).
Manager PT.SRS Kudung Estate, Wasana saat ditemui awak media diruangan menyampaikan, “Karyawan disini ada 500 orang, Memang benar kami menarget pekerjaan karyawan sesuai aturan yang sudah ditetapkan dikantor pusat,” Ucapnya dengan waktu yang singkat.
Dari pantauan awak media Merposnews.com ada beberapa Slip gaji karyawan yang hanya diprint memakai kertas HVS bekas yang sudah dipakai, Bahwa slip gaji karyawan tersebut diduga hanya akal dari otak oknum pejabat atau manager perusahaan PT.SRS Kudung Estate.
Ironisnya ketika awak media berkunjung mencari informasi kepada pihak perusahaan, Pihak Manager seakan alergi dengan Wartawan bahkan Pak Norman memberikan reaksi ketidak nyamanan kehadiran media dikantornya.
Penulis: Adam Patoanangi