SIDRAP, MNC — Pekerjaan perbaikan jalan poros Trans Sulawesi tepatnya di Dusun Kampung Baru, Desa Mattirotasi, Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidrap hingga ke wilayah Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, mengganggu kenyamanan pengendara.
Pasalnya, pekerjaan jalan sekira sepanjang lima kilometer tersebut menimbulkan kemacetan arus lalu-lintas yang melintas setiap hari. Bahkan, kondisi ruas jalan yang berlubang dan tidak rata akibat sengaja dikikis tesebut, rawan menimbulkan kecelakaan dan dapat merusak kendaraan.
“Kondisi jalannya betul-betul parah. Dulu biasanya perjalanan dari Sidrap ke Parepare hanya ditempuh sekira 45 hingga 60 menit, kini bisa mencapai dua jam,” ujar AM Yusuf Ruby, Ketua Kadin Sidrap, Senin (24/2/2020).
Menurutnya, situasi tersebut dapat merugikan masyarakat dan mengganggu perekonomian warga. “Masalahnya, perjalanan memakan waktu cukup lama, sehingga hal ini bisa menimbulkan efek bagi pengusaha dari berbagai sektor,” urai Yusuf Ruby.
Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Makassar ini menjelaskan, bahwa akibat terganggunya arus lalu-lintas di kawasan tersebut, membuat pergerakan kelancaran usaha menjadi lamban.
“Contohnya, pengusaha ekspedisi yang melintas, tentu membutuhkan waktu ekstra untuk sampai ke tujuan. Begitu pula dengan kondisi pengusaha lokal, misalnya pedagang buah-buahan, kehilangan konsumen lantaran kendaraan tidak bisa lagi singgah,” papar Yusuf Ruby.
Untuk itu, Owner Hotel Grand Sidny ini meminta kepada pihak kontraktor proyek jalanan tersebut agar secepatnya menyelesaikan pekerjaannya agar tidak menimbulkan banyak kerugian bagi warga masyarakat.
“Pasalnya, berdasarkan pantauan kami, mereka hanya mengupas badan jalan yang rusak berkilo-kilometer. Kemudian dibiarkan tanpa penanganan. Kami harap, kontraktornya sedikit peka dan secepatnya mengerjakan jalanan itu agar kondisi arus lalu-lintas di sana bisa kembali normal,” imbau Yusuf Ruby. (Aryanda DP)