PAREPARE, MNC. — Pengurus Masjid Kelurahan Rahmatan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare melaksanakan Acara Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Minggu kemarin (15/4/18).
Panitia Pelaksana yang diketuai Nino, S.Sos menghadirkan Ustdz DR. H. Muhammad Agus, Kepala Madrasah Idadiyah DDI Mangkoso, Kabupaten BarruAi?? sebagai pembawa Hikmah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dengan dihadiri limaratusan jamaah Masjid Rahmatan Lumpue.
Acara mengenang peristiwa perjalanan malam Nabi Muhammad SAW yang super luar biasa tersebut, didukung penuh seluruh Pengurus Masjid Kelurahan Rahmatan Lumpue yang diketuai H. P. Baharuddin Hasyim itu.
“Setiap kegiatan yang dilaksanakan Di masjid ini, selalu mendapat respon positif, baik dari kalangan pengurus, maupun dari masyarakat kelurahan Lumpue, terutama para jamaah dan lebih khusus lagi pegawai Syara’ masjid Rahmatan Lumpue yang dipimpin Imam Drs. H. Zaenal Arifin, M. Ag,” ujar H. P. Baharuddin Hasyim kepada MERPOSnews.com, usai acara tersebut.
Ketua LPMK Lumpue, Syarifuddin, M. Pd mengakui kekompakan Pengurus Masjid Kelurahan Lumpue di bawah kepemimpinan H. P. Baharuddin Hasyim sulit dicari samanya. Saya tahu dan bisa menilai karena hampir semua kegiatannya yang skala besar, pengurus selalu mengundang Lurah dan LPMK Lumpue. “Saya lihat ada keterbukaan manajemen dan pembagian tugas yang tepat dan bijak”, ungkap Syarifuddin.
Sementara Ustadz Muhammad Agus yang juga menantu Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso, KH. Farij Wajdi, MA itu menguraikan apa hikmah yang terkandung pada peristiwa saat Nabi Muhammad SAW memimpin (imam) Shalat yang seluruh jamaahnya adalah para Nabi terdahulu?
Hal itu, kata Agus,.merupakan simbol persatuan umat manusia. Bayangkan saja nabi hadir mulai dari Nabi Adam AS sampai Nabi Muhammad SAW dikumpulkan oleh Allah SWT dalam satu ruang yakni Masjidil Aqsha. Padahal mereka itu berbeda zaman dan tempat serta beda umat. Namun demikian, dari sekian perbedaan di antara mereka, masih ada persamaan yaitu; mereka sama-sama mengajarjan tauhid kepada umatnya masing-masing “Tiada Tuhan Selain Allah SWT”.
Karena itulah, kata Agus yang juga Disen pada STAI DDI Mangkoso itu, apapun perbedaan dalam masyarakat pasti ada persamaannya, paling tidak bersaudara muslim. “Seperti dalam Pilkada serentak nanti,Ai?? di antara masyarakat beda pilihan tidak masalah karena kita tetap saudara satu daerah atau saudara sesama muslim”, ujar Agus. (Dhil/Ika).