MAKASSAR, MNC – Setelah PSM Makassar berhasil membungkan Bali United, di Bantul Yogyakarta dengan skor 2 – 1, kini Laskar Juku Eja, julukan geografis PSM, siap berhadapan dengan Borneo FC, Jum’at, (22/10/2021) di Stadion Manahan Solo. Racikan pelatih, Milomir Seslija, mulai dari laga pertama hingga laga ke-7 melawan Bali United, dinilai relatif bagus dan punya sensitif situasional yang mumpuni.
Menghadapi Borneo FC, PSM dinilai punya mldal spirit pelecut semangat yang besar untuk meraih hasil positif memenangkan pertandingan. Yang terbaru, PSM berhasil mengalahkan juara bertahan Bali United. Bahkan, PSM mampu meredam Laskar serdadu Tridatu yang masuk prediksi kandidat juara liga 1 kali ini tidak bisa menciptakan gol lewat serangannya yang agresif. Bali United (BU) hanya bisa menciptakan gol finalti.
Modal spirit lainnya, sebelumnya PSM juga mampu menahan gempuran Persib Bandung yang juga masuk prediksi tim elit yang bakal bersaing menjadi kampium liga 1. Tren positif lainnya, pelatih kepala, Milomir Seslija mulai menemukan strategi rotasi pemain yang efektif untuk membobol gawang lawan.
Tentu saja tidak elok kalau kubu PSM cepat berpuas diri apalagi euforia berlebihan karena perjalanan masih panjang.Tim-tim kuat lainnya yang bertabur bintang seperti Bhayangkara FC, PSIS, Persija Jakarta dan yang lainnya antrian menunggu giliran menjajal PSM sesuai jadwal. Yang pasti, karakter melekat PSM yang pantang menyerah siapun lawannya patut dipertahankan plus tak perlu menyepelekan lawan walau bertengger di dasar klasemen.
Cukup bijaksana komentar pihak supporter setia PSM Red Gang. Adalah presiden Red Gang, Sul Daeng Sulle mengatakan, penampilan PSM menunjukkan perkembangan siginifikan di setiap laga serta menepis kekhawatiran kedalaman tim atau rotasi pemain. Merujuk pada laga PSM lawan Bali United dan Persib Bandung. “Dalam dua laga itu, hasil positif yang dicapai PSM berkat kontribusi pemain pengganti. Itu artinya, rotasi pemain berjalan efektif, ” ujar Sul Dg Kulle seperti dilansir bola.com. .
Menuju PSM vs Borneo FC, sejenak kita putar sekilas fakta menarik ketika PSM kontra Bali United. Melawan juara bertahan Bali United PSM mampu membendung serangan Bali United. Laga yang berlangsung di Stadion Sultan Agung Bantul, Yogyakarta, (17/10/2021), lalu.
Sejak kick off babak pertama, skuat Serdadu Tri Datu, julukan Bali United, langsung menekan PSM. Berkali-kali Ilija Spasojevic dkk mengurung pertahanan PSM, namun Laskar Ayam Jantan dari Timur, julukan karakter PSM, tak gentar dan serangan Bali United (BU) bisa dimentahkan. Tendangan on target pemain BU yang berbahaya, selalu mampu diblok atau ditepis Hilman Syah, penjaga gawang PSM yang baru mulai turun lagi di seri 2 Liga 1 setelah sebelumnya cidera. Di babak pertama BU relatif menguasai jalannya pertandingan, namun skor tetap 0 – 0 hingga turun minum.
Pemain Pengganti Azka Fauzi Ciptakan Gol
Pelatih PSM, Milomir Seslija, ceria anak asuhannya mampu raih hasil positif lawan tim unggulan. (Foto: Dok PSM).
Di babak kedua, PSM mulai bangkit dan kapten PSM Wiljan Pluim berkali-kali berhasil memberikan umpan yang mengancam gawang BU. Namun hingga 15 menit sejak kick off babak kedua, belum ada gol tercipta. Juru taktik PSM, Milomir Seslija sensitif melihat kebuntuan yang terjadi.
Pada menit ke-60-an Sutanto Tan dan Yakob Sayuri yang sebetulnya tak bermain jelek, ditarik keluar dan digantikan oleh Rasyid Bakri dan Azka Fauzi. Dua amunisi baru tersebut membuat serangan PSM kian efektif. Satu momen sang kreator PSM, Wiljan Pluim yang menguasai bola menggulirnya ke depan kemudian memberikan umpan terobosan yang terukur.
Azka Fauzi yang menerima assist itu mampu mengecoh pertananan BU, dan pemain pengganti Azka Fauzi berhasil menaklukkan penjaga gawang BU, Wawan Hendrawan pada menit ke -66. Gol pemecah kebuntuan itu membuat skor menjadi 1 – 0 untuk keunggulan PSM. Tempo permainan pun kian meningkat, BU berupaya membalasnya namun selalu kandas.
Satu momen pemain lincah PSM, Rezky Eka, mengocek bola di sudut kiri pertahanan BU, Rezky nyaris lolos, namun diganjal oleh Stefano Lilipaly, sehingga wasit menunjuk titik putih. Serif Hasic yang dipercaya sebagai algojo berhasil menyarangkan bola dengan kaki kirinya pada menit ke-77. Skor berubah menjadi 2 – 0 untuk PSM.
Bali United defisit 2 gol, Stefano Lilipaly yang menggulir bola di sudut kanan pertahanan PSM berduel dengan penjaga gawang PSM Hilman Syah kemudian jatuh terbaring. Stefano bergerak cepat hendak melawati Hilman Syah. Celakanya Hilman Syah menggaet sedikit kaki Stefano hingga terjatuh dan wasit menunjuk titik putih. Ilija Spasojevic sebagai penendang finalty dapat menaklukkan Hilman Syah pada menit ke-79 sehingga skor menjadi 2 – 1 yang bertahan hingga pertandingan usai.
Dari big match itu tergambar statistik pertandingan, PSM vs BU, ball position (39 % : 61 %), shots on target (4 : 5), shots off target (4 : 9), pass accuracy (73 : 83 %), tachles (10 : 9) dan fouls (16 : 19). Klasemen sementara PSM tembus papan atas. Dengan urutan peringkat 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 masing-masing; Bhayangkara FC, PSIS Semarang, Persib Bandung, Arema FC, PSM Makassar dan Bali United. (ABDUL).
Gaya Kreator PSM Wiljan Pluim ketika berhadapan dengan lawan. (Foto: Dok. PSM)