BANDUNG, MNC – Dalam laga bigmatch, pekan ketiga BRI Liga 1 2021/2022, PSM Makassar akhirnya menunjukkan tajinya menundukkan Persebaya Surabaya, dengan skor 3 – 1. Kemenangan tersebut memenuhi harapan pendukung PSM agar Pelatih PSM, Milomir Seslija menerapkan strategi jitu untuk memenangkan PSM dan itu dibuktikan. Gol-gol yang tercipta, striker Persebaya, Jose Wilkson (20′), striker PSM Anco Jansen (30′ dan 36′) dan Yakop Sayuri (38′).
Laga klasik dua tim kuat Liga 1, PSM Makassar vs Persebaya berlangsug di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu, (18/9/2021), 19.15 WIB. Pada menit-menit awal, pertandingan berjalan dalam ritme sedang. Tempo permainan terpicu meningkat ketika penyerang Persebaya, Jose Wilkson menerirma umpan di kotak finalty PSM. Bolà melayang setengah badan pemain dan meski dikawal dua bek PSM, Wilkson, striker asal Brazil dapat membuat penjaga gawang PSM, Syaiful Syamsuddin mati langkah.
Tendangan Wilkson, striker andalan Persebaya tersebut tak begitu keras, namun dapat menciptakan gol pada menit ke-20 sehingga skor menjadi 1 – 0 untuk keunggulan Persebaya. Lawan unggul lebih awal membuat Laskar Juku Eja, julukan PSM, “mesinnya” mulai panas dan sesekali melakukan serangan balik yang mengagetkan Pasukan Bajul Ijo, julukan Persebaya. Sekira menit ke-28, Kapten PSM, Wiljan Pluim yang merima umpan di lapangan tengah, langsung melakukan serangan balik cepat melewati pemain-pemain Persebaya.
Pluim, playmaker jangkung asal Belanda itu kemudian memberikan passing terukur ke tandemnya, Anco Jansen, ke depan gawang Persebaya. Anco Jansen yang memang telah berlari cepat menunggu, menerima bola sembari menerobos pertahanan Persebaya hingga sisa berhadapan dengan palang pintu Persebaya, Arif Satrio. Keadaan genting, bek tangguh Arif Satrio yang melihat Anco Jansen telah bernafsu menciptakan gol, di di-sleading takle dengan keras hingga menyebabkan Anco sempat jatuh dan terjungkal. Wasit pun menunjuk titik putih.
Anco Jansen sebagai eksekutor finalty, dengan berani menendang bola ke tengah berhasil menundukkan penjaga gawang Persebaya, Ernando Ari yang terkecoh merebah ke kiri. Finalty kick Anco Jansen pada menit ke-30 itu merubah skor menjadi, imbang, 1 – 1. Pluim, playmaker-nya Laskar Pinisi, julukan terbaru PSM, dibantu pemain lain berusaha terus menekan. Rasyid Bakri dan Sutanto Tan yang menyertai Pluim di lapangan tengah berkali-kali harus berduel keras dengan pemain Persebaya untuk merebut bola.
Serunya, hanya sekira 5 menit kemudian, Ilham Udin Armaiyn yang konsisten agresif di laga ini, di-bodycas keras oleh Rocky Kambuaya, salah satu motor serangan Persebaya, persis di depan sudut kanan kotak finalty gawang Persebaya. Anco Jansen yang kembali didaulat menjadi algojo tendangan bebas berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik. Terkesan cerdas, melihat tumpukan pemain Persebaya dan PSM di kotak finalty, Anco Jansen justru menendang bola secara mendatar menyusur tanah.
Selanjutnya, ikut berkontribusi, Zulkifli Syukur, pemain berpengalaman PSM berkelit sedikit membuat pertahanan dan penjaga gawang Persebaya terkecoh sehingga tendangan Anco, lolos bersarang di sudut kiri gawang Persebaya. Gol kedua, Anco ini membalikkan keunggulan menjadi 2 – 1 untuk PSM pada menit ke-36. Sekaligus memperlihatkan pemain termahal PSM itu mulai “menggigit”.
Gol Anco Jansen untuk Putrinya
Ceo PSM, Munafri Arifuddin (Appi), pakai masker, usai Laga PSM – Persebaya di Bandung (Instagram.com/@appi_mika).
Yang lebih mengejutkan lagi, hanya sekitar 1 menit kemudian, Anco Jansen kembali memperlihatkan kelasnya bukan hanya piawai sebagai eksekutor bola mati, tapi juga pemberi assist yang bagus. Ketika menerima bola di sudut kanan pertahanan Bajul Ijo, ia dihalang-halangi oleh seorang pertahanan Persebaya, namun Anco berhasil melewatinya dan dalam sudut sempit dengan kaki kirinya memberikan umpan tarik ke tengah. Lagi-lagi Ilham Udin bernaluri pencetak siap di area depan gawang dan langsung menendang umpan tarik Anco dengan kaki kirinya, namun mampu ditahan oleh penjaga gawang Persebaya, Ernando Ari sehingga bola terpantul pelan.
Yakob Sayuri yang peka melihat kemelut itu dengan respon cepat datang membantu dan bola mental tersebut dapat diselesaikan. Serunya, hanya sekira 2 menit setelah gol kedua yang dicetak Anco Jansen pada menit ke-36, tepatnya pada menit ke-38, Yakob Sayuri dapat menciptakan gol ke-3 bagi PSM. Jadi, hanya 2 menit berselang skor kembali berubah menjadi 3 – 1 untuk keunggulan PSM. Secara spontan, komentator sepak bola Live di Studio lndosiar, Sujono berteriak keras, ‘sukardi, sukardi, (maksudnya, sukar dipercaya).
Skor 3 – 1 untuk PSM kontra Persebaya bertahan hingga jedah turun minum. Di babak kedua, pelatih Persebaya Aji Santoso terus mengatur strategi dan memasukkan beberapa pemain sebagai amunisi baru untuk menekan PSM mengejar ketinggalan dengan defisit dua gol. Pengusaan bola memang lebih unggul Persebaya. Bahkan berdasarkan statistik ballposition laga ini, Persebaya (63 %) dan PSM hanya ,(37%). Namun, pertahanan PSM yang dikawal trio benteng PSM, Erwin Gutawa, Abdul Rachman dan Zulkifli Syukur, tak bisa ditembus Rachmat Irianto dkk.
Bahkan yang lucu lagi, ketika melihat aksi, stopper PSM Erwin Gutawa berhasil menghadang gempuran pemain Persebaya berkali-kali, komentator Sujono kembali bersuara menyebut Erwin Gutawa dengan julukan “Sergio Ramos” (maksudnya, aksinya mirip dengan bek Real Madrid, Sergio Ramos). Juru taktik PSM Milomir Seslija, di babak kedua, menarik keluar Rasyid Bakri dan Sutanto Tan, kemudian memasukkan pemain lain seperti, M Arfan, Saldy Amiruddjn dan yang lainnya. Namun tak ada lagi gol tercipta hingga laga PSM vs Persebaya tetap bertahan, 3 – 1 hingga akhir laga.
Manager PSM, Munafri Arifuddin yang sempat hadir menyaksikan langsung pertandingan menyampaikan selamat kepada pemain. Ekspresi wajah Appi, sapaannya, terlihat ceria, ia tak bisa menyembunyikan rasa puasnya, pemain PSM bermain maksimal dan meraih poin penuh. “Alhamdulillah, 3 (tiga) poin perdana untuk PSM Makassar dan sumbangan 2 (dual) gol dari Anco Jansen, ” kata Appi, pebisnis dari Bosowa Group itu, di ruang ganti pemain.
Sebagai bentuk apresiasi, Appi, mantan Cawali Kota Makassar in ber-vlog ria dengan Anco Jansen sembari bertanya ke Anco. “Gol ini dipersembahkam untuk siapa,” tanya Appi setengah berkelakar. “Untuk putri kecilku yang tiba di Indonesia hari ini, “jawab Anco sambil tersenyum. (ABDUL).
Gaya Wiljan Pluim, playmaker yanh juga Kapten PSM Makassar ketika menjinakkan bola (Foto: Dok. PSM).