JAKARTA, MNC – Perjuangan Timnas Indonesia di ajang AFF Suzuki Cup 2020, berakhir. Setelah berhasil menahan imbang Thailand di laga pinal leg kedua dengan skor, 2-2, Indonesia kalah dengan agregat, 2-6, lantaran di leg pertama tumbang dengan skor, 0-4.
Dengan demikian, Thailand keluar sebagai Juara Piala Asean Football Federation (AFF) 2020 dan raihan ini untuk ke-6 kalinya, Tim negeri Gajah Perang itu menjadi kampiun. Sementara Indonesia harus puas di posisi runner up, dan Tim Garuda juga ke-6 kalinya lolos ke pinal, sayangnya belum sekalipun mengenyam juara alias bisa disebut spesial runner up.
Seperti telah diketahui, laga puncak (leg kedua) AFF Cup 2020 yang digelar National Stadium Singapura, 1 Januari 2022, lalu, duel Timnas Indonesia vs Thailand berlangsung sengit. Tak seperti laga leg pertama dimana Thailand mendominasi penguasan bola dan mendikte permainan Indonesia, hingga Thailand menang 4-O di leg pertama.
Di leg kedua, Indonesia bangkit. Timnas tampil agresif dan mengacaukan permainan Thailand. Dalam sebuah skema serangan, tim racikan pelatih Shin Tae-yong (STy), menciptakan gol cepat yang mengejutkan
Bermula dari kegesitan Ramai Rumakiek yang menusuk ke sisi kanan area Thailand kemudian mengumpan bola
ke Witan Sulaeman, kemudian Witan menyodorkan bola ke Ricky Kambuaya. Ricky Kambuaya akhirnya mencetak gol menit ke-7. Skor 1-0 untuk keunggulan Indonesia yang bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, rupanya Thailand mengubah strategi berusaha mengurung pertahanan Indonesia di awal-awal babak kedua. Hasilnya, dalam satu kemelut, Adizak Kraison mengemas gol balasan untuk Thailand menit ke-54. Ironisnya, dengan strategi serupa hanya sekira 2 menit kemudian atau pada menit ke-56, Sarach Yooyen dapat mencetak gol kedua untuk Thailand membuat Thailand berbalik unggul 2-1.
Meski Thailand berusaha menguasai bola, bahkan mendelay permainan dengan operan dari kaki ke kaki, namun Evan Dimas dan kawan-kawan tak mau menyerah dengan gaya pressing intens dan kolektif.
Dalam satu skema serangan, Witan Sulaeman yang menguasai bola dapat mengecoh pemain Thailand yang merintangi. Witan Sulaeman yang kini eksis di Klub Polandia itu memberikan umpan ke Egy Maulana Vikri dengan cara mencukil bola lewat di atas kepala pemain Thailand yang menghadangnya.
Egy Maulana Vikri menggulir bola sebentar kemudian melakukan tendangan silang dengan kaki kirinya melewati celah sempit bek dan penjaga gawang. Ada yang bilang Egy yang merumput di Slovakia itu berhasil menciptakan gol gaya Eropa. Skor jadi imbang, 2-2 yang bertahan hingga laga usai.
Presiden R.I Joko Widodo (Jokowi) langsung merespon hasil yang diraih timnas. Jokowi sangat mengapresiasi serta bangga dengan kegigihan perjuangan dan sportivitas putra-putra terbaik Indonesia di kancah sepak bola negara-negara ASEAN (Association South East Asian Nations).
Presiden Jokowi menyampaikan, “Selamat kepada Thailand yang tampil menjadi juara di Piala AFF 2020 malam ini. Bagi Timnas, kalian sudah berjuang dengan gigih dan sportif. Meskipun belum juara, saya dan seluruh masyarakat Indonesia tetap bangga atas perjuangan Anda semua.” Demikian cuitan twit yang ditulis Jokowi di akun @jokowi, pasca pertandingan malam itu.
Presiden Jokowi, bangga dan hargai perjuangan gigih dan sportif Timnas di Piala AFF 2020. (Foto: Istimewa)
Indonesia ‘Banjir’ Penghargaan
Usai kompetisi, Timnas Indonesia langsung pulang dan tiba di tanah air, Minggu, (2/1/2021) yang diterima oleh Ketum PSSI, Mochamad Iriawan. Timnas yang ditangani Pelatih, Shin Tae-yong – karena merebaknya varian baru Covid 19 Omicron – harus menjalani karantina selama 10 hari di Hotel Sultan Jakarta, 2 – 12 Januari 2022.
Kendati tak meraih piala, Indonesia pulang dengan kepala tegak, sebagaiamana harapan Bung Kusnaedi, pengamat sepak bola. Ketum PSSI, Mochamad Iriawan yang dimintai komentarnya oleh sebuah media televisi tentang bonus, Iwan Bule, nama tren petinggi PSSI itu tertawa kecil. Sembari mengungkapkan bahwa usai laga melawan Malaysia dan Singapura tim juga telah diberikan bonus.
Iwan Bule pada intinya akan membicarakan dan memperhatikan itu. Yang pasti, katanya, kita bangga dengan perjuangan mereka yang telah mengharumkan nama Indonesia dan di mata dunia bahwa di Asia sepak bola Indonesia dinilai berkembang pesat.
Kembali ke AFF Cup, meski hanya runner up, namun Timnas merebut reputasi lebih, bahkan ada media yang mengklaim Timnas Indonesia ‘banjir’ pengharagaan. Diantaranya meraih penghargaan sebagai Tim Fair Play, Pratama Arham menyabet gelar Pemain Muda Terbaik menggungguli Witan Sulaeman dan Alfeandra Dewangga yang juga masuk nominasi.
Sementara di partai puncak, Ricky Kambuaya juga terpilih sebagai pemain terbaik (man the match), kedua kalinya setelah di laga perdana, playmaker Persebaya tersebut juga meraih predikat yang sama, man of the macth.
Masih terkait dengan penghargaan, tercatat dari 8 kali laga Indonesia, mulai fase grup hingga laga pinal, 5 laga diantaranya, pemain Tim Merah Putih selalu meraih man of the match.
Jelasnya, lawan Kamboja, man of the match (Ricky Kambuaya), lawan Laos (Irfam Jaya), lawan Vietnam (Alfeandra Dewangga), lawan Singapura leg pertama (Egy Maulana Vikri) dan lawan Thailand leg kedua (Ricky Kambuaya).
Yang spesial, ketika Indonesia menjajal Laos, kapten Timnas Indonesia, Asnawi Mangku Alam meraih penghargaan the most energetic player (pemain paling energik). Dan yang unik, pesepakbola muda Pratama Arham dianggap mengukir sejarah dan tren di Piala AFF 2020 sebagai pesepakbola dengan lemparan bola mati terjauh.
Respon netizen pun puas dan tetap mendukung timnas.
Diantaranya, @panditfootball. “Sangat puas di leg 2. Bener2 evaluasi total. Meskin ada loss concentration di awal2 baak 2, tapi bisa bangkit lagi dan seri. Salut sama Gol Egy itu, gol kelas eropa, belum ada alumni liga 1 yang punya gol itu. ga keras, tapi akurat dan datar ga terbang. Smngt di piala asia sljtnya,” tulis netizen itu.
(ABDUL/MNC).
Ini, sosok Pratama Arham (pelempar bola jarak jauh), peraih trofi Pemain Muda Terbaik Piala AFF 2020. (Foto: Dok. KUYOU.id).