SIDRAP, MNC — Akibat seringnya terjadi pemadaman lampu secara bergilir oleh PT PLN dengan waktu relatif lama hingga berjam-jam dalam setiap harinya, mengakibatkan para pelaku dunia usaha seperti peternakan ayam potong dan petelur dan pabrik penggilingan beras serta sejumlah unit usaha lainnya, mengeluh lantaran mengalami kerugian besar.
Hal tersebut diutarakan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, A.M. Yusuf Ruby. Menurutnya, dampak pemadaman lampu yang intens terjadi belakangan ini tidak hanya merugikan pengusaha karena bisnisnya tidak berjalan maksimal, tapi juga berisiko terhadap kerusakan mesin produksi maupun peralatan elektronik yang digunakan pemilik usaha.
“Ini yang perlu dicermati bersama dan dicarikan jalan keluar oleh pihak PLN agar pemadaman lampu secara bergilir ini bisa diminimalisir. Setidaknya, tidak setiap harilah. Atau kalau bisa, ada waktu-waktu tertentu seperti di luar jam produksi sehingga tidak mengganggu kelangsungan dunia usaha,” papar Yusuf Ruby, Kamis (2/11/2023).
Kendati demikian, lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) Sidrap ini memaklumi jika upaya pemadaman lampu pada beban puncak tersebut dilakukan PLN demi menjaga ketersediaan pasokan daya listrik agar bisa tetap optimal karena kurangnya debit air di sejumlah PLTA dan PLTMH akibat musim kemarau panjang.
“Tapi, harus ada solusi agar tidak terjadi setiap hari, atau kalau perlu durasinya yang dipersingkat. Sekarang ini lamanya mencapai tiga hingga empat jam setiap kawasan yang mengalami pemadaman,” imbau pria penggemar motor gede (moge) ini sesaat lalu.
Celakanya lagi, tutur mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Makassar ini, informasi rencana pemadaman bergilir yang dirilis PLN terkadang tidak tepat sesuai jadwal. “Ini cukup membingungkan. Biasanya ditarget hari ini misalnya di jam tertentu, ternyata besok atau lusa baru tiba-tiba padam tanpa pemberitahuan sebelumnya,” lontar Yusuf Ruby. DP