PAREPARE, MNC – Pada momentum pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan ke-23 di Kota Parepare, belum lama ini, Wakil Ketua (Waket) Dewan Pers, Hendry Ch Bangun merupakan tokoh sentral yang menjadi pusat perhatian peserta atau pihak lain yang hadir. Seperti apa dan bagaimana perjalanan karier senioritas pers ini ? Berikut ulasannya.
Sumber MERPOSnews.com menyebutkan, Hendry Ch Bangun merupakan alumni Fakultas Sastra Universitas Indonesia tahun 1982. Ia mengawali karier jurnalistiknya dengan berkarier sebagai wartawan Majalah Sportif Jakarta tahun 1982 – 1984. Dua tahun bercokol di majalah olahraga tersebut, ia kemudian berkarier sebagai wartawan Harian Kompas mulai tahun 1984. Berdasar pengalaman jurnalis di Kompas – sebagai harian nasional beroplah besar – ia kemudian diangkat menjadi Wakil Pemimpin Redaksi (Wapemred) Harian Warta Kota Jakarta tahun 1999 – 2013.
Pada kurun waktu itu, tepatnya tahun 1987, ia mulai bergabung dengan organisasi profesi kewartawanan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat. Sementara aktif di PWI, ia juga membangkitkan imaginasinya dengan menulis buku, Wajah Bangsa Dalam Olahraga: 100 Tahun Berita Olahraga Indonesia serta buku, Meliput dan Menulis Olahraga. Kedua buku tersebut diterbitkan tahun 2007.
Bukan hanya itu, tercatat Hendry Ch Bangun telah melakukan penyuntingan 4 buku. Keempat buku tersebut yakni, Kumpulan Cerpen Wartawan Olahraga (2010), Kumpulan Cerpen 11 Wartawan (2012), Kumpulan Cerpen 9 Wartawan (2013), dan juga buku Kumpulan Essay Olanraga Hendry Ch Bangun (2012). Demikian data yang dikutip dari Situs resmi Dewan Pers.
Hendry Ch Bangun yang bernama lengkap Hendry Chaerudin Bangun, lahir di Medan Sumatera Utara, 26 November 1958, dan dikabarkan ia berdarah Jawa Tengah. Sosok yang dinilai konsisten berkarier di bidang jurnalistik ini setelah beberapa tahun aktif di PWI, dipromosikan menjadi Kepala Bidang Pendidikan PWI Pusat tahun 2005 – 2008. Seterusnya, karena dinilai layak, ia pun diangkat menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PWI Pusat peiode tahun 2008 hingga 2018 atau selama 10 tahun. Selain itu, ia juga diangkat sebagai Penguji Lembaga Penguji UKW (Uji Kompetensi Wartawan) PWI Pusat sejak tahun 2012 sampai sekarang. Sedangkan di Lembaga Dewan Pers, Hendry Ch Bangun mewakili unsur wartawan ditetapkan sebagai Wakil Ketua Dewan Pers tahun 2019 – 2022.
Ngopi Bareng Banyak Manfaatnya
Dari Kanan Plt Ketua PWI Parepare Andi Mulyadi, Dirut Pare Pos H.Mappiar.HS, Waket DP Hendry Ch Bangun dan Sek DK PWI Pusat Sasongko Tedjo saat di kantor Harian Pare Pos. (Foto : Istimewa)
Sementara itu atas dasar ilmu dan pengalaman junalistiknya yang mumpuni, Hendry Ch Bangun diangkat menjadi tenaga pengajar managemen media pada Sekolah Jurnalisme Indonesia PWI Pusat sejak tahun 2010. Sebagai guru senior jurnalis, penguji UKW dan tugas-tugas lainnya, tentu saja memerlukan fisik yang prima, energik, bugar dan bergairah. Ada kesan bahwa untuk mengembalikan kebugaran dan menghindari kejenuan dalam menekuni tugas dan pekerjaan sehari-hari, rupanya Hendry Ch Bangun suka meluangkan waktu untuk minum kopi.
Kegemaran minum kopi (suka ngopi) di kedai-kedai kopi itu terkesan ketika guru jurnalistik ini berkunjung ke Bumi Ajattapareng, nama legenda Parepare dan sekitarnya. Indikasinya, sebelum kedatangannya ke kota ini, Pak Hendry, sapaannya, telah menyampaiakan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Kota Parepare – Barru, Andi Mulyadi, perihal kegemarannya itu. Plt Ketua PWI itu mengakui bahwa Pak Hendry menghubunginya melalui WhatsApp dan beliau menyampaikan bahwa ia akan ngopi nanti kalau di Parepare. “Kalau saya di Parepare kita ngopi, ya, “kilahnya dibenarkan Andi Muliadi.
Tak cuma itu, dalam suasana Pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) ke-23 di Parepare, lagi-lagi kesukaannya minum kopi itu disinggung lagi. Dikatakannya, ia mendapat tugas dari PWI Pusat sebagai penguji peserta UKW, dan merasa senang karena baru pertama kali ini datang ke Parepare. “Saya ingin coba kopinya Parepare dan buktikan bagusnya,” ujarnya. Marno Pawessai, Ketua Seksi Organisasi PWI Sulsel membenarkan ucapan langsung Pak Hendry itu.
Budaya ngopi saat ini memang lagi trend. Baik itu pejabat, pengusaha, politisi, mahasiswa, dan unsur lainnya. Motivasinya beragam. Ada yang ngopi sekadar refresing atau berwisata kuliner, bincang-bincang inovasi unit kerjanya, bicara masalah proyek, dan sebagainya. Kalau di warkop online, mahasiswa biasanya ngopi sambil menyelesaikan tugas – tugas kampus. Bahkan bagi politisi, ngopi dijadikan wahana silaturahmi untuk mencairkan perbedaan pendapat, dan menyatukan visi atau dukungan politik kepada salah satu figur tertentu, serta kepentingan lainnya.
Kondisi itu menggambarkan bahwa ‘ngopi bareng’ itu bukan sekedar minum kopi. Dengan ketemuan di warung kopi, meski bukan pertemuan formal masalah bisa selesai, paling tidak menemui titik terang. Bahkan suasana ngopi bareng bisa memunculkan inspirasi atau buah-buah pikiran positif untuk berbuat yang lebih baik. Jelasnya, dalam bahasa awam, ngopi bareng itu bukan minum kopi ‘doang’ namun semacam silaturahmi yang praktis tapi banyak manfaatnya.
Sebagaimana telah diuraikan media ini di rubrikasi lainnya, bahwa Hendry Ch Bangun telah berkunjung ke Kota Parepare, belum lama ini. Kehadirannya di kota kelahiran BJ Habibie (Presiden RI ke-3) mengemban
tugas PWI Pusat sebagai penguji (asesor) bersama 6 penguji lainnya, pada pelaksanaan UKW Angkatan ke-23. Di samping itu, dalam kapasitasnya sebagai Waket Dewan Pers, Hendry juga melakukan verifikasi 2 media siber (online) di kota ini. (Baca: Pembukaan dan Penutupan UKW ke-23 di Parepare, serta Kesan – Kesan dari Uji Komptensi Wartawan ke – 23 di Parepare).
Selama 3 hari di kota pelabuhan yang berjarak sekira 150-an kilometer ke arah Utara Makassar ini, Hendry Ch Bangun bersama anggota tim penguji mengunjungi
sejumlah tempat. Didampingi Pengurus PWI Prov Sulsel, Pengurus PWI Parepare – Barru dan Panitia UKW, beliau dan rombongan mengunjungi Monumen Cinta Sejati Habibie – Ainun. Selain itu, Hendry Ch Bangun juga mengunjungi Warung Teras Empang, Rumah Kopi Sweetness, Cafe dan Resto D’Carlos dan Warung Bebek Palekko Reza yang berada di seputaran Kota Parepare. Guru jurnalis Hendry Ch Bangun ternyata menyukai sejumlah kuliner khas Parepare. Diantaranya, Kopi Sweetness khas Parepare, kue tradisional Barongko dan Sanggara Balanda. (NURMAS/ABDUL).
B I O D A T A
Nama : Hendry Ch Bangun
Nama lengkap : Hendry Chaerudin Bangun
Predikat : Sarjana Sastra
Basic aktif : – Kegiatan Jurnalistik
– Penulis Buku
Jabatan : Wakil Ketua Dewan Pers RI
Profesi lain : – Asesor (Penguji) UKW (Uji Kompetensi Wartawan) Lembaga Penguji UKW PWI Pusat.
– Pengajar Managemen Media Sekolah
Jurnalisme Indonesia PWI Pusat.
Perjalanan Karier :
– Wartawan Majalah Sportif Jakarta 1982 – 1984
– Wartawan Harian Kompas 1984
– Wapemred Harian Warta Kota Jakarta 1999 – 2013
– Kepala Bidang Pendidikan PWI Pusat 2005 – 2008.
– Sekjen PWI Pusat 2008 – 2018.
– Pengajar Managemen Media Sekolah Jurnaljsme Indonesia PWI Pusat sejak tahun 2010.
– Asesor UKW Lembaga Penguji UKW PWI Pusat sejak tahun 2012.
– Wakil Ketua Dewan Pers RI 2019 – 2022.
Sumber: Situs Resmi Dewan Pers
(NURMAS/ABDUL).
Wakil Ketua Dewan Pers, Hendry Ch Bangun (Foto: Dok Dewan Pers)