SIDRAP, MNC — Haul ke 2 meninggalnya tokoh pengusaha Kabupaten Sidrap era 1970-an, Haji Massagoni diperingati para anak, cucu, dan cicitnya dengan berkumpul sambil memanjatkan doa kepada Almarhum di Ballroom.Al-Gony Hotel Grand Sidny, Ahad (27/9/2020).
“Kami sekeluarga berkumpul untuk mendoakan Bapak dan Kakek kami yang meninggal dunia dua tahun lalu tersebut. Semoga Almarhum diampuni segala dosa-dosanya dan dilapangkan kuburannya. Aamiin,” ujar AM Yusuf Ruby, cucu lmendiang Haji Massagoni.
Mantan legislator Kabupaten Sidrap tahun 1960-an ini meninggal dunia pada 27 September 2018 lalu dalam usia 102 tahun. Tokoh dan mantan pemimpin Partai Serikat Islam (PSI) Bumi Nene Mallomo ini memiliki empat anak perempuan semua, tiga di antaranya masih hidup.
Selain politisi dan pengusaha, Haji Massogoni juga sebagai pejuang di masa penjajahan Belanda dan Pendudukan Jepang. “Di dunia pemerintahan, beliau terlibat sebagai pencetus perpindahan Ibukota Kabupaten Sidrap dari Rappang ke Pangkajene,” jelas Yusuf Ruby, putra Hj. Rahmatiah, salah seorang anak Haji Massagoni.
Massogoni juga pernah menjadi Ketua Pembangunan Masjid Raya Pangkajene 5 periode berturut-turut. Saat meninggal dunia dua tahun lalu, Almarhum Massogoni ditandu dan diusung 50 orang secara ber estafet sejauh 8 kilometer dari Pangkajene, Kecamatan Maritengngae ke Salomekko, Kelurahan Empagae, Kecamatan Watangsidenreng, Sidrap.
“Semoga kakek kami damai di alam sana,” pinta Yusuf Ruby yang juga Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sidrap ini sesaat lalu. DP