PAREPARE, MNC – Bantuan bedah rumah kalau disalurkan dengan benar dan tepat sasaran, akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang membutuhkan. Dampak positif lainnya, akan mengurangi ketimpangan sosial yang terjadi di kalangan masyarakat.
Sebaliknya, ketika penyaluran bantuan bedah rumah tidak tepat sasaran, semisal pilih kasih karena faktor kedekatan, akan mengecewakan masyarakat dan menimbulkan kecemburuan sosial.
Seperti halnya yang dialami warga masyarakat RT 03 RW 06 Kelurahan Labukkang, Kota Parepare. Bantuan bedah rumah yang disalurkan diduga kuat tidak tepat sasaran, dan menyalahi Peraturan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).
Sumber dari sejumlah warga menyebutkan, ada rumah yang dapat bantuan, kondisinya masih bagus, sementara ada rumah warga lain yang lebih membutuhkan, justru tidak terbantu. “Itu yang dibantu, atap, dinding dan lantainya masih bagus, sementara ada rumah warga lain dimana atap dan lantainya keropos, seng juga bocor, justru tidak dibantu” beber seorang warga yang enggan disebut namanya.
Hal senada diungkapkan, Gazali Rasyid, juga warga setempat. Mantan Ketua RT 03 tersebut menuturkan, dirinya termasuk yang sering mengajukan permohonan bantuan perbaikan rumah di setiap musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan). “Akan tetapi permohonan bantuan yang saya ajukan, tidak pernah ada perhatian dari Pemerintah Kelurahan Labukkang,” ungkap Gazali rada kecewa.
Lurah Labukkang Membantah
Tumpukan Kayu untuk perbaikan rumah warga berinisial NH masih dibiarkan dilorong, terkesan mengganggu pengguna jalan.
Lurah Labukkang, Agus Mawardi, S.Sos yang dikonfirmasi beberapa lalu mengatakan, yang melakukan verifikasi layak atau tidaknya dapat bantuan bedah rumah, itu ada tim dari instansi terkait,” jelasnya ngambang dan tak menyebut secara jelas tim yang dimaksudkan.
Lurah Labukkang, Agus Mawardi juga membantah bahwa penyaluran bantuan di wilayahnya selama ini tidak pernah tidak tepat sasaran. “Penyaluran bantuan selama ini tidak pernah tidak tepat sasaran, ” tegasnya. Hanya saja, lagi-lagi Lurah itu tak menggambarkan bukti secara jelas bahwa penyaluran bantuan itu tidak pernah tidak tepat sasaran atau selalu tepat sasaran.
Oleh karena itu, pernyataan Lurah tersebut dinilai oleh sejumlah warga tidak sesuai dengan kenyataan. “Bantuan yang turun ke masyarakat selama ini masih banyak yang tidak tepat sasaran, bergantung pada pendekatan, ” ungkap seorang warga lainnya yang juga minta tak disebut namanya di media.
Warga tersebut mencontohkan bukti, bahwa seandainya tepat sasaran, balok-balok kayu ini yang mestinya sudah terpasang, tapi kenapa sudah hampir sebulan, masih ada berjejer di jalan masuk lorong satu RT 03, RW 06. “Lagian ini mengganggu pejalan kaki maupun pengendara,” jelas warga itu sambil menunjuk tumpukan balok kayu di pinggiran lorong RT 03 RW 06.
Warga juga menilai Lurah Agus Mawardi tidak pernah turun mengamati kondisi warganya. Untuk itulah, warga berharap, Pak Lurah Labukkang, Agus Mawardi sekali-kali turun ke lapangan melihat langsung kondisi rumah warga. Agar tidak terjadi ketimpangan sosial dan mencegah timbulnya kecemburuan sosial.
(GAZALI RASYID/ABDUL)
Inilah rumah Syr, warga RT.03 RW.06 yang layak mendapatkn bantuan perbaikan rumah.