TAJIKISTAN, MNC – Setelah Timnas U 23 takluk dengan skor 2 – 3 dari Timnas U 23 Australia di leg 1, maka masih terbuka asa bagi timnas untuk bisa menang di leg 2 untuk lolos ke putaran final Piala Asia atau AFC Cup di Uzbekistan, Juni 2022 mendatang. Pendapat awam dari simpatisan timnas melihat, ada indikasi yang memberikan asa atau harapan bahwa timnas masih berpeluang menang dan lolos.
Bahwa pada babak pertama laga leg 1, timnas mampu menahan imbang Australia dengan skor 0 – 0, meski digempur habis-habisan. Tak hanya itu, Australia memang menguasai bola dan mengendalikan permainan, namun menjelang akhir pertandingan justru timnas mampu membalikkan keadaan. Pemain Australia panik sehingga Indonesia bisa mencetak dua gol.
Secara statistik, harus diakui Timnas Australia memang mengungguli Indonesia. Gambarannya, Timnas Indonesia vs Australia, komparasinya, ball possession (28% : 72%), shots on target (2 : 8), shots off target (0 : 6), passes (288 : 601), pass accuracy (73% : 90%), tackles (25 : 13), fouls (13 : 15) dan corners (0 : 2). Sementera top actions Marc Tokich, passes (88), Witan Sulaeman, tackles (7), Marc Tokich, intercepts (9), Rizky Ridho dan Alfeandra Dewangga, clearences (5) dank Ernando Ari, goalkeeper saves (5).
Meski kalah, Ketum PSSI Mochamad Iriawan tetap berikan semangat. Pemain telah berjuang keras dan mereka harus tetap optimistis. Semangat pemain jangan sampai hilang. Masih ada leg kedua nanti,” kata Iwan Bule, panggilan tren orang nomor satu PSSI itu. Iwan Bule berharap pada laga leg kedua, pemain tampil lebih baik, fokus, disiplin dan kerja keras. “Australia tim kuat, namun kita tidak gentar untuk meraih hasil terbaik, ” cetusnya.
Menuju ke laga leg 2, Jum at, (29/10/2021), pukul 19.00 WIB, sejenak kita lihat kembali sekilas hasil dan jalannya laga leg 1. Laga leg 1 yang berlangsung di Republican Centra, Stadium, Dushanbe, Tajikistan, Selasa, (26/10/20 21), lalu. Di babak pertama, Timnas negeri Kanguru itu langsung menekan Tim Garuda. Oleh karenanya, Kapten timnas, Asnawi Mangku Alam dkk harus bekerja keras untuk membendung serangan Marc Tokich dkk.
Secara mengejutkan pada menit ke-4 di sektor kiri pertahanan Timnas, seorang pemain Australia menggulir bola menusuk ke kotak finalty dijatuhkan oleh Ramai Rumakeik, pilar timnas asal Perdipura. Ironisnua, wasit menunjuk titik putih. Ujian pertama bagi Ernando Ari, penjaga gawang timnas. Ernando mampu memblok dan menyelamatkan gawang Indonesia.
Belum selesai sampai di situ. Australia terus saja mengurung pertahanan Indonesia sehingga timnas hanya sekali-kali melakukan serangan balik.Trio benteng timnas, Asnawi Mangku Alam, Rizky Ridho dan Pratama Arham bekerja ektra untuk menangkal serangan pemain-pemain Australia.
Meski demikian, Australia mampu memanfaatkan ruang sempit untuk melakukan tendangan berkali-kali ke gawang Indonesia. Beruntung Ernado Ari di babak pertama bermain cemerlang. Sedikitnya 4 hingga 5 tendangan ke arah gawang, berhasil diamankan. Sebut
saja pada menit ke-6, ke-13, ke-17, ke-23 dan menit ke-37. Dari goalkeeper saves Ernando membuat babak pertama berakhir tanpa gol.
Timnas U-23 Australia Panik
Witan Sulaeman (kanan), putra Palu Sulteng, buat gol pembuka lawan Australia di leg 1 AFC Cup. (Foto: PSSI)
Di babak kedua, serangan Australia tidak kendor. Hanya sekira 10 menit pertandingan berjalan, kapten Timnas Australia Marc Tokich yang menerima umpan dari Lachian Brook, dapat mengecoh pertahanan timnas dan menundukkan Ernando pada menit ke-54. Skor 1 – 0 untuk Australia. Mengejutkannya, hanya sekira 5 menit kemudian, berawal dari tendangan bola mati dari Allesandro Lopane ke mulut gawang timmas, Patrick Wood menciptakan gol dengan sundulan kepalanya pada menit ke-59. Skor berubah menjadi 2 – 0 untuk keunggulan Australia.
Defisit 2 gol, pelatih Timnas Shin Tae -yong melakukan rotasi. Sejumlah pemain ditarik keluar, digantikan oleh pemain yang lebih segar. Langkah pelatih asal Korea tersebut merubah suasana. Serangan Timnas mulai hidup. Witan Sulaeman yang menerimaa umpan di depan sudut kiri kotak finalty ancang-ancang sesaat. Pemain asal Palu Sulteng tersebut melakukan tendangan jauh yang bersarang di pojok kanan atas gawang Australia. Gol berkelas pemain yang merumput di Polandia itu pada menit ke-69 memperkecil ketinggalan menjadi 1 – 2 .
Pemain Australia mulai tertantang, begitu Jacob Italiano menguasai bola di depan kotak finalty timnas, dengan tendangan geledek dari luar kotak finalty, Ernando Ari tak dapat membloknya. Australia kembali memperbesar keunggulan menjadi, 3 – 1 pada menit ke-78.
Laskar Merah Putih tak mau menyerah. Anak asiha pelatoh Sjk Yae-yonh lebih agresih dan padu. Australia yang tadinya banyak menguasai bola dan sulit ditembus, justru panik juga di akhir-akhir laga. !etika terjadi kemelut di depan gawang, Taufik Hidayat yang menerima bola Gunansar Mandowen, cepat bereaksi.
Dari sudut sempit, pemain pengganti asal Persija Jakarta tersebut, melesatkan bola ke gawang dan tak dapat dijangkau penjaga gawang Australia pada menit ke-84. Skor menjadi 2 – 3 untuk Timnas Indonesia. (ABDUL).
Ketum PSSI, Mochamad Iriawan ( Foto: Dok. PSSI).