PINRANG, MNC – Ditengah pendemi wabah corona ada sejumlah oknum memanfaatkan kondisi masyarakat yang saat ini membutuhkan bantuan.
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dinaikkan oleh Kementerian Sosial menjadi Rp. 200.000 dalam rangka meringankan penanggungan kebutuhan masyarakat miskin ditengah wabah Covid-19, Namun hal itu tidak menguntungkan bagi Warga Pinrang
Pembagian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada masyarakat Pinrang dinilai tidak merata dan tidak sesuai dengan nilai tukar pangan.
Hal tersebut dirasakan masyarakat Tuppu, Kecamatan Lembang setelah mengetahui nilai tukar bantuan sejumlah Rp. 200.000 tidak sesuai dengan harga pangan
Salah seorang warga Tuppu yang tak ingin diketahui namanya, menerangkan bahwa bantuan yang didapatkan berupa Beras 11 Kilo dengan Telur 45 Butir itu kurangn layak dan dinilai tidak sesuai pencarianya
“Tadi saya dari ambil bantuan berupa beras 11 kilo dan telur 45 butir, apakah ini layak ?,” ungkapnya saat dikonfirmasi lewat Via WhatsApp, Senin (13/04/2020)
Berdasarkan hal tersebut, ia menduga bahwa ada pemotongan yang terlalu tinggi dari pihak agen
Setelah dikalkulasi berdasarkan harga pasaran 1 Kilo beras sekira harga Rp. 10.018 jika dijumlah maka 11 Kilo seharga Rp. 110.198. Sementara itu telur per butir sekira seharga Rp 1.400 jika dijumlahkan, 45 Butir telur sama dengan Rp. 63.000 dan jika ditotal bantuan pangan senilai Rp. 173.189
Sementara Warga di Kelurahan Data Kecamatan Duampanua ada yang mendapatkan 9 Kilo dan 2 rak telur pada bulan maret lalu
Hal yang sama dialami penerima BPNT warga Desa Salipolo juga menerima 9 Kilo dan 2 rak telur
Informasi itu dibenarkan oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Salipolo, Sahabuddin Nur bahwa memang pembagian BPNT di wilayahnya dirasa tidak sesuai dengan jumlah yang ditetapkan pemerintah yakni Rp. 200.000 dengan bahan pangan
Hal itu sangat disayangkan oleh Wakil Sekretaris Buruh Tani dan Perikanan, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Pinrang, Hadir Ali, sebab pemotongan dilakukan oleh agen itu sangat merugikan masyarakat
“Apalagi ditengah kondisi saat ini masyarakat sangat membutuhkan, bahkan alasan dinaikannya bantuan BNPT itu sebab kondisi wabah Corona, insyaallah kami akan bawa persoalan ini ke rana hukum,” tegas Haidir.(ASWAR AZHAR MNC)