Catatan : Ibrahim Manisi
(Penasehat MERPOSnews.com)
SETELAH membaca kabar wafatnya, Margiono, Ketua Umum PWI Pusat masa bakti 2008 – 2013 dan 2013 – 2018 itu di berbagai media Online, saya hanya bisa ucapkan Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rojiun.
Mantan Wakil Ketua Dewan Pers di eranya Bagir Manan itu, dikabarkan wafat Selasa (1/2/2022) pukul 09.02 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Modular Jakarta.
Atas kepergiannya itu, sontak saya teringat tanda tangannya menghiasi Kartu Tanda Anggota (KTA) PWI saya. Setelah saya periksa ternyata tiga di antaranya ditanda tangani almarhum yang lahir di Tulungagung, Jawa Timur, 30 Juni 1960 itu.
Kemudian saya cek di laman PWI Pusat dan baru ingat saya terdaftar sebagai Anggota Biasa PWI sejak 01/07/1993. Setelah Lima tahun menjadi wartawan Harian FAJAR Makassar dengan KTA no. 23.00.4653.93B.
Lalu saya bandingkan KTA almarhum. Ternyata Margiono terdaftar empat bulan di belakang saya. Tepatnya 25 Oktober 1993. Ia terdaftar dari Harian Rakyat Merdeka dengan KTA PWI No. 09.00.4090.93 B.
Dari sini juga baru tahu, saya lebih tua 5 tahun dari almarhum. Meski begitu, almarhum telah sukses menapaki karir jurnalistiknya, hingga membesarkan Jawa Pos dan Rakyat Merdeka.
Bahkan Margiono telah sukses membesarkan PWI di seluruh Indonesia selama dua periode menjabat Ketua Umum PWI Pusat, menggantikan Tarman Azzam tahun 2008-2013 dan 2013-2018.
Meski beliau sudah tiada, tetapi saya tidak bisa melupakannya. Margiono telah memberikan tanda mata buat saya berupa tanda tangan yang ia torehkan pada tiga kali perpanjangan KTA saya. KTA tersebut masih tersimpan di dompet saya. KTA 2009-2012, KTA 2012-2015 dan 2015-218.
Profesional
Dikutip dari berbagai sumber, karier Margiono sebagai Jurnalis profesional, dimulai sebagai wartawan Jawa Pos. Karirnya terus berjalan mulus. Dan ia pun dinobatkan menjadi Pemimpin Redaksi saat Jawa Pos Grup, yang berkantor pusat di Surabaya itu masih dikendalikan Dahlan Iskan, mantan Dirut PLN di era Presiden RI keenam SBY.
Selanjutnya, Margiono dipercayakan membesarkan media Rakyat Merdeka. Harian RM yang juga salah satu media Jawa Pos Grup di Jakarta. Di RM karirnya terus menanjak. Dari Pemred, Margiono diangkat menjadi Direktur Utama harian RM.
Sukses membangun Rakyat Merdeka dan sejumlah perusahaan anak termasuk media Online RMOL.com. Rakyat Merdeka pun menjelma sebagai sebuah perusahaan media grup. Lalu
Margiono pun menjadi CEO Rakyat Merdeka Grup, yang masih terus berjaya di tengah gencarnya serbuan media Online dan media sosial.
Akhir goresan ini, saya ucapkan selamat jalan sobat. Teriring doa dari kami yang kelak akan menyusul mu. Semoga Allah SWT melipat gandakan segala amal ibadahmu dan mengampuni salah dan dosamu selama hidup di dunia. Amin YRA…!