MATENG, MNC – Semua komponen mulai dari Kepala OPD, Camat, Kepala Desa hingga masyarakat. Harus terlibat dalam mensukseskan Sensus Penduduk (SP) tahun 2020.
“Sensus Penduduk di Mamuju Tengah tahun 2020 harus tuntas, selesai dan kita menjadi bagian dari sensus tersebut, dan harus didukung dengan penuh,” kata Sekkab Mateng, H.Askary dalam Rapat Koordinasi Daerah Pencangan Sensus Penduduk Mateng 2020. Yang berlangsung diruang pola kantor Bupati, Rabu (26/2/2020).
Askary katakan, SP2020 ini akan berdampak luas, baik itu sasaran program perencanaan pembangunan, pelaksanaan. Bahkan sistem pengawasan yang akan dibangun didaerah Mamuju Tengah. Akan terkoneksi, terhubung dengan jumlah penduduk yang ada di Mateng.
“Seperti Camat dan Desa, penentuan alokasi anggaran dengan Desa misalnya itu akan berpedoman dengan jumlah penduduk dan luas wilayah. Untuk itu, data ini kita sangat perlukan dan mudah – mudahan ini memberikan data yang yang valid, informasi kependudukan yang betul-betul bisa dipercaya,” ujarnya.
Askary menghimbau kepada seluruh Pimpinan OPD, agar mendukung memfasilitasi SP2020 Kepada Camat, Desa untuk mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat. Dibantu oleh Tokoh-Tokoh Agama, seperti Majelis Ulama dan Tokoh Pemuda. Guna membantu memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa, sekarang ini sudah mulai melakukan SP2020 di Kabupaten Mateng.
Senada dengan itu, Wakil Ketua DPRD Mateng, Herman MT juga berharap dalam sensus penduduk 2020. Khususnya di Mateng, agar seluruh pemangku kepentingan berperan mensosialisasikan kepada masyarakat.
Karena sensus kali ini sedikit berbeda, sensus dilakukan dengan dua periode. Yakni Sensus Penduduk Online akan dimulai pada tanggal 15 Februari – 31 Maret 2020. Dengan cara mengakses web sensus.bps.go.id.
Bagi masyarakat yang belum mengikuti SP Online, akan didatangi petugas sensus yang akan melakukan wawancara.
“Tujuan Rapat Koordinasi Sensus Penduduk 2020 adalah untuk melahirkan 1 data kependudukan yang lebih akurat, yang tidak seperti selama ini setiap data penduduknya selalu ada selisih antara BPS dan Disdukcapil,” jelas Herman.
(WENTRY/MNC)