PAREPARE, MNC – Walikota Parepare HM.Taufan Pawe mengunjungi warganya. Yang terkena puting beliung di Tonrangan Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Senin (6/1/2020).
Turut hadir dalam rombongan Wakil Walikota Pangerang Rahim, Sekdako Iwan ASaad dan Para Kepala SKPD.
Lurah Lumpue, Siswandi Dwi Saputra yang dikonfirmasi Merposnews.com mengatakan, ada 12 rumah di RW 02 di Tonrangang yang paling parah, lainnya rusak ringan.
Data hingga kini kerusakan rumah, di wilayahnya secara keseluruan 37 tempat tinggal, terangnya Siswandi.
HM.Taufan Pawe, saat Jumpa Pers dilokasi tempat kejadian Tonrangan mengutarakan, akan melahirkan kebijakan dengan memberikan bantuan pangan, papan, dan lain sebagainya bagi yang korban bencana.
Paling lambat dalam tiga hari ini, semua bantuan untuk kerugian warga kita salurkan. Kenapa, tiga hari, karena kami butuh validasi. Tidak ingin berlaku tidak adil terhadap warga warga yang tertimpa musibah.
Lurah Lumpue Siswandi Dwi Saputra (Foto : AWANG)
Pemerintah Kota, pasti dan menjadi keharusan memperhatikan nasib para warganya. Saya berharap semua kebijakan saya dalam waktu sesingkat singkatnya terimplementasi, harap Walikota 2 Periode ini.
“Saya minta kepada Media mengontrol, sebagai pertanggung jawaban kepada publik,” imbuhnya yang juga Ketua DPD Golkar Parepare.
Bantuan yang sesingkat ini dalam keadaan mendesak. Tentu kebutuhan pangan, kita evakuasi ketempat tempat yang layak. Terkait kerugian kerugian yang dialami. Ada 2 (dua) kriteria, kalau kerugian 5 Juta di handel langsung Badan Bencana, di atas Lima Juta melalui proses Badan Keuangan Setdako Parepare.
Dikatakan; bahagian dari instrumen, bentuk dari Tim yang bekerja. Karena Posko ini merupakan sarana untuk memberikan informasi. Karena bisa saja, jajaran saya tidak bisa mengcover semua kondisi kejadian di wilayahnya.
Kami memberikan informasi informasi edukasi kepada masyarakat. Supaya sedapat mungkin melakukan kewaspadaan dari kemungkinan kemungkinan musibah.
Terkait ekosisten, lanjut Taufan bagaimana penataan ruang hijau yang ada di Parepare. Kita cermati sekarang, kalau ada pohon tinggi, usianya belum tua. Kita hanya pangkas untuk menghindari adanya tumpukan kekuatan angin. Yang bisa menyebabkan robohnya pohon dan menimpa warga.
“Tapi kalau sudah tua, sudah berumur layak untuk ditumbangkan, dan diganti tanaman yang baru, pesan Walikota Parepare,” dihadapan para Pewarta.
(ANDI WALINONO /SEYYED FAHRI)
Walikota Parepare HM.Taufan Pawe bersama Kepala SKPD (Foto : AWANG/MNC)
Salah satu rumah warga yang tertimpa musibah (Foto : AWANG/MNC)