SIDRAP, MNC — Salah satu misi yang diemban Abdul Malik, Kepala Desa Kalosi, Kecamatan Duapitue, Kabupaten Sidrap, Sulsel, dalam menjalankan tugas adalah menjadikan daerah pemerintahannya sebagai kawasan religius.
“Untuk mencapai tujuan tersebut, kami mengawalinya dengan mengajak para pemuda selaku generasi pelanjut untuk senantiasa beribadah di masjid. Ini kami lakukan di seluruh lokasi di Kalosi,” ujar Abdul Malik.
Menurutnya, jika para pemuda sudah aktif masuk ke masjid, otomatis semua tindakan negatifnya selama ini akan berangsur menjadi perbuatan positif. “In sya Allah, bila shalat berjamaah ini intens dilakukan, perubahan ke arah kebaikan pasti terwujud,” papar Malik.
Upaya tersebut, ungkap dia, merujuk pada firman Allah SWT yang artinya ‘Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar’ (Al Quran Surah Al Ankabut: 45). “Ini yang kami jadikan pedoman demi mewujudkan misi religius di Desa Kalosi,” tutur Malik.
Dia menambahkan, setelah gerakan ke majid ini digencarkan di seluruh penjuru desa, aktivitas kurang terpuji pemuda yang selama ini meresahkan warga perlahan mulai berubah menjadi baik. “Sedikit-sedikit kami perbaiki. Alhamdulillah, sudah banyak perubahan ke arah positif di kalangan remaja kita,” lontar Malik.
Malik yang pernah merantau ke Pulau Kalimantan sebagai pedagang kebutuhan bahan pokok rumah tangga ini, mengaku terpanggil untuk menjadi kepala desa di tanah kelahirannya, Kalosi demi memperbaiki akhlak warga di daerah itu.
“Waktu masih di perantauan di Kutai Timur, Kalimantan Timur, saya ditelepon warga jamaah masjid untuk pulang menjadi kepala desa. Jadi, saya kembali atas permintaan warga. Dan betul, saya dikasih kepercayaan menjadi pemimpin,” ungkap Malik.
Dia mengatakan, sebelum dipilih, Malik mengaku meminta kepada segenap warga untuk membantunya dalam menjalankan roda pemerintahan, khususnya di sektor keagamaan. “Itu permintaan saya ke warga,” jelasnya.
Meski penduduk di Desa Kalosi tidak seratus persen menganut agama Islam, namun Malik tetap berupaya keras memperjuangkan agar misi religius yang diembannya berjalan sesuai rencana. “Non muslim kita rangkul agar tercipta toleransi dalam beragama,” katanya.
Upaya Malik mewujudkan daerahnya sebagai kawasan religius membuahkan hasil. Buktinya, gerakan shalat berjamaah dan safari dari masjid ke masjid akhirnya terwujud.
“Berkat kesadaran warga, khususnya para pemuda akan pentingnya shalat sebagai kewajiban utama umat Islam sudah dilaksanakan dengan baik,” pungkas Malik. DP