Oleh ; Anwar
Pelaksanaan PILKADA serentak semakin dekat, tinggal menghitung hari. Hal ini, jika dihitung dari sekarang 1 April hingga 27 Juni 2018, berarti tersisa delapan puluh delapan (88) hari lagi masyarakat Indobesia, khususnya yang domisili di 115 kabupaten danAi?? di 39 kota dan atau 17 provinsi, akan menggunakan hak pilihnya.
Dengan semakin dekatnya pelaksanaan pesta demokrasi bagi rakyat di daerah tersebut, para pasangan calon (Paslon)Ai?? Bupati dan wakil bupati serta para pasangan kandidat gubernur dan wakil gubernur juga kian sibukAi?? mensosialisasikan dari dan program kerjanya masing-masing.
Para Paslon gubernur dan wakil gubernur serta para Paslon bupati dan wakil bupati, setiap harinya tampak ke sana kemari sesuai dengan jadwal dan lokasi yang telah ditetapkan KPU untuk
“menjual” program kerjanya kepada masyarakat pemilih di daerah masing-masing. Bahkan semua Paslon selain menawarkan program kerjanya, mereka juga berlomba menebar janji.
Di Sulawesi Selatan diikuti empat Paslon gubernur dan wakil gubernur masing-masing; Nurdin Halid-Azis Kahar, Agus Arifin Nu’mang-Tanri Bali Kami, Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaeman dan Ihsan Yasin Limpo-Andi Muzakkar dari jalur independen dengan 501.046 dukungan.
Disamping itu, Pilkada Bupati dan wakil bupati diikuti sembilan daerah masing-masing-masing; Kabupaten Bone, Sinjai,
Luwu, Luwu, Wajo, Enrekang, Sidrap, Pinrang, Jeneponto dan Bantaeng. Selain itu, juga diikuti tiga kota yakni; Kota Makassar, Parepare dan Kota Palopo.
Jadi musim kampanye identik musim janji dari para Paslon peserta Pilkada serentak tahun 2018.Ai?? Namun jika diamati dan diteliti Visi, Misi dan program kerjanya termasuk janji-janji yang disampaikan para Paslon tersebut,Ai?? semuanya positif dan tetap bermuara pada bagaimana mereka bisaAi?? mensejahterakan masyarakat di daerahnya, jika terpilih kelak.
Artinya, bagi masyarakat pemilih cerdas, siapapun yang terpilih nantinya,Ai?? rakyat pasti sejahtra. Begitulah inti dari janji para Paslon untuk merebut hati masyarakat pemilih.
Dengan demikian, kita sebagai masyarakat pemilih hendaknya menggunakan hak pilih kita dengan cerdas pula. Artinya memilih jangan hanya terpaku pada visi dan misinya, tapi jauh apakah Paslon tersebut benar mampu memenuhi janjinya?
Belajarlah di berbagai daerah, Paslon sudah terpilih dan memimpin sampai delapan tapi daerahnya tidak maju-maju juga. Padahal saat berkampanye, janji-janjinya luar biasa manisnya?
Dan celakanya, ketika rakyatAi?? mengingatkan janji kampanyenya dan pada saat ditagih programnya, mereka dengan entengnya berkata; “SUKKURU KO, UJANCI” (Bersyukurlah kau saya janji). Karena itu janganlah memilih hanya karena tergiur janji politik Paslon. Selamat ber-Pilkada dengan damai.