MALILI, MNC. – Ekonomi kerakyatan yang digerakkan masyarakat seperti ekonomi kreatif, kerajinan, usaha kecil dan lain lain dapat tumbuh di Kabupaten Luwu Timur. “Inilah yang selama ini saya impikan. Bukan ekonomi konglomerat yang hanya menguntungkan pengusaha besar”.
Hal ini disampaikan Bupati Luwu Timur, H. Muh. Thorig Husler saat membuka pelatihan Keterampilan Berusaha Bagi Keluarga Miskin, yang diselenggarakan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.Ai??di Aula Hotel I La Galigo, Puncak Indah Malili, Kamis (5/4/18)
Pelatihan tersebut, kata Husler, untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan masyarakat miskin dalam berusaha agar dapat menjadi madiri.
Ditahun 2018 setiap kelompok usaha mendapat kucuran dana sebesar Rp. 25 Juta per kelompok sebagai modal berusaha dan mengembangkan usaha. Penerima bantuanAi?? tersebut pun bervariasi, dari kelompok nelayan, usaha kerajinan hingga pembuat atap.
Husler mengakui, penanganan untuk keluarga miskin di Luwu Timur belum maksimal. Untuk itu, Ia memerintahkan seluruh OPD terkait untuk terus menelusuri dan mendata dengan teliti warga yang betul-betul masih tergolong keluarga miskin dan pra sejahtera.
Husler mengajak seluruh pemangku kepentingan seperti pihak swasta, organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan yang saat ini masih ada di Luwu Timur.
Menurut Kepala Dinas Sosial dan P3A kabupaten Luwu Timur,Ai?? Sukarti menargetkan akan memberikan bantuan untuk 110 kelompok usaha hingga tahun 2021 mendatang.
“Insya Allah ke depan kami upayakan untuk menyentuh 1 kelompok di setiap desa”, ungkap Sukarti dalam sambutannya.
Pelatihan itu diikuti 22 kelompok usaha dari keluarga miskin melalui program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang ada di Kabupaten Luwu timur.Ai??Pelatihan keterampilan untuk keluarga miskin tersebut di jadwalkan berlangsung dua hari dari; 5 hingga 7 April 2018. (Hunas/mad-suardi/ika).
